Beberapa waktu terakhir, warga Indonesia dihebohkan tingginya indeks sinar UV di sejumlah wilayah. Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa pada Selasa (25/4) pukul 10.00 WIB dan 11.00 WIB, sejumlah wilayah di Indonesia 'diwarnai' level indeks UV moderate, high, very high, dan ekstrem atau berbahaya sangat ekstrem.
BMKG mengingatkan, pada wilayah dengan level ekstrem, diperlukan tindakan perlindungan untuk area kulit dan mata lantaran paparan matahari tanpa pelindung berada di tingkat bahaya ekstrem.
Beberapa risiko kesehatan kulit mungkin bisa terjadi imbas paparan sinar UV adalah sunburn, penuaan lebih cepat, hingga peningkatan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan perlindungan-perlindungan untuk kulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tanpa proteksi, paparan UVB dapat menyebabkan sunburn, kerusakan sel kulit ringan sampai dengan kanker kulit (melanoma, karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa). Dampak buruk ini bisa terakumulasi, sehingga semakin sering paparan dan semakin tinggi intensitasnya semakin tinggi pula kerusakan kulit yang terjadi," ucap dokter spesialis kulit dan kelamin dr Fitria Amalia Umar SpKK ketika dihubungi detikcom, Selasa (25/4/2023).
"Begitu juga dengan paparan UVA yang bisa menyebabkan aging lebih cepat. Maka dari itu kulit perlu proteksi dari UVA dan UVB," sambungnya.
Proteksi yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah menggunakan pakaian lengan panjang, payung saat siang hari, dan menggunakan sunscreen sebelum beraktivitas di luar ruangan.
"Pilih (tabir surya) sesuai kebutuhan, untuk UV ekstrem disarankan memakai sunscreen di atas SPF 30 dan PA+++. Untuk daerah dengan kelembaban tinggi atau aktivitas outdoor bisa pilih yg water resistant," jelasnya lagi.
Sunscreen dapat digunakan berulang setiap 2 jam sekali. Terkena air atau berkeringat, sunscreen dapat digunakan kembali lebih cepat.
Adapun lebih lanjut dr Fitria juga menambahkan ada beberapa jenis sunscreen yang harus diperhatikan jika memiliki kulit jerawat atau sensitif.
"Untuk kulit berjerawat pilih sunscreen yang bersifat non-komedogenik, bentuk sediaan gel atau water based. Setelah selesai aktivitas bersihkan secara sempurna," kata dr Fitria.
"Bisa juga pilih sunscreen yang mengandung mengurangi inflamasi jerawat atau maintenance pada acne prone skin seperti mengandung niacinamide, hindari yg mengandung parfum," tambahnya.
"Apabila ada jerawat, disarankan penggunaan krim anti jerawat sebelumnya. Begitu juga dengan kulit sensitif, pilih non-parfum, bisa ditambah yang mengandung moisturizer. Segera cuci bersih setelah selesai digunakan. Physical sunscreen lebih disarankan," pungkasnya.
(avk/vyp)











































