Komedian Nunung membagikan kondisi kesehatannya seusai menjalani kemoterapi untuk mengobati kanker payudara yang diidapnya. Melalui kanal Youtube Andre Taulany, Nunung menjelaskan dirinya sudah menjalani dua kali kemoterapi.
Salah satu efek yang disebabkan oleh kemoterapi yaitu rambut rontok. Kini, wanita berusia 60 tahun tersebut tampil dengan kepala botak.
"Alhamdulillah sudah ngelewatin yang namanya kemo-kemo itu yang sakitnya aduh... yang sakitnya yang dikemo daripada cancer-nya. Tapi aku sudah bisa maksudnya walaupun masih (ada kanker), tapi sudah bisa merasakan. Jadi aku udah siap kemo, nanti hari ke ini, aku hadepin begini," ujar Nunung, dikutip dari YouTube Taulany TV, Rabu (26/4/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rontok sendiri, terus sama salon dihabisin," cerita Nunung soal rambutnya.
Sebelumnya, Nunung divonis kanker payudara stadium awal atau stadium 1. Terkait benjolan pada payudaranya, dokter dapat mengangkatnya setelah melakukan kemoterapi sebanyak 4-6 kali.
Dikutip dari Mayo Clinic, kemoterapi merupakan perawatan obat yang menggunakan bahan kimia kuat untuk membunuh sel yang tumbuh cepat di tubuh. Kemoterapi sering digunakan untuk mengobati kanker, karena sel kanker tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan sel lainnya.
Metode ini dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu kekebalan tubuh. Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah efek samping dari kemoterapi:
1. Rambut rontok
Salah satu efek samping kemoterapi yang paling sering dialami adalah rambut yang rontok. Kemoterapi bisa merusak folikel rambut yang membuat rambut lebih rapuh dan mudah rontok.
2. Kekebalan tubuh melemah dan infeksi
Pengobatan kemoterapi membunuh sel-sel kekebalan yang sehat. Hal ini dapat membuat sesorang lebih rentan terhadap infeksi. Akibatnya, infeksi apapun dapat bertahan lebih lama dari biasanya.
3. Lebih mudah memar dan berdarah
Kemoterapi juga menyebabkan seseorang mudah memar atau berdarah. Jika pendarahan terjadi lebih banyak dari biasanya, bisa sangat berbahaya.
4. Mual dan muntah
Mual dan muntah bisa dimulai secara tiba-tiba. Masalah ini dapat terjadi tepat setelah setiap sesi kemoterapi atau beberapa hari kemudian.
5. Nyeri saraf (neuropati)
Menurut data ulasan tahun 2014, nyeri saraf atau neuropati ini seringkali lebih buruk pada orang yang tengah menggunakan obat-obatan kemoterapi tertentu. Ini sering terjadi pada bagian tangan dan kaki yang menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan sensasi terbakar.
6. Sembelit dan diare
Kemoterapi dapat memicu masalah pencernaan karena dapat merusak sel-sel yang membantu pencernaan. Efek samping kemoterapi dapat menyebabkan atau memperburuk sembelit atau diare secara tiba-tiba.
7. Ruam
Metode pengobatan ini juga bisa mengubah sistem kekebalan tubuh hingga menyebabkan munculnya ruam atau perubahan kulit lainnya. Hal ini dipicu oleh obat-obatan yang digunakan saat kemoterapi. Ruam yang parah bisa menyebabkan rasa gatal yang hebat dan menyakitkan.
8. Luka Mulut
Beberapa orang mengembangkan luka mulut yang menyakitkan 1-2 minggu setelah menjalani kemoterapi. Rasa sakit yang ditimbulkan dapat bervariasi tergantung tingkat keparahan dan luka dapat berdarah atau terinfeksi.
(hnu/naf)











































