Sekte sesat di Kenya, Afrika, menjamur. Banyak korban tewas hingga laporan orang hilang yang hingga kini belum ditemukan.
Berdasarkan penelusuran Rabu (26/4/2023), total kematian di kasus sekte sesat mencapai 90 orang. Menurut kepolisian setempat, jumlahnya bisa lebih tinggi dari yang dilaporkan bak puncak gunung es.
Konon, pemicu tewasnya pengikut sekte sesat adalah mati kelaparan. Para korban disebut mendapat perintah dari pemimpin sekte untuk sengaja menahan lapar demi bertemu dengan Tuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total orang yang diselamatkan saat kelaparan di lokasi sekte sesat mencapai 34 orang. Angka terbaru dari Palang Merah Kenya terkait jumlah orang yang hilang mencapai 213 orang.
Pendeta Paul Mackenzie Nthenge, yang mengepalai gereja Good News International, diduga memikat para pengikutnya ke peternakan di dekat kota pesisir Malindi.
Dia diduga menyuruh mereka berpuasa sampai mati untuk bertemu Yesus sebelum menguburkan mereka di kuburan dangkal yang tersebar di tanahnya. Dia ditangkap setelah polisi menggerebek properti itu awal bulan ini, dan dia tetap dalam tahanan polisi sambil menunggu pemeriksaan di pengadilan.
Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki mengatakan tim keamanan akan meningkatkan misi pencarian dan penyelamatan untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin.
"Seluruh 800 acre (320 hektar) bidang tanah yang merupakan bagian dari peternakan Shakahola dengan ini dinyatakan sebagai daerah terganggu dan zona operasi," kata Kindiki saat mengunjungi daerah tersebut, dikutip dari Guardian.
Menteri mengatakan akan ada titik balik tentang bagaimana negara menangani ancaman yang disebabkan oleh ekstremisme agama dan sedang menyelidiki dugaan aliran sesat lain di daerah yang sama.
"Kami telah menyebarkan jaring lebih luas ke organisasi keagamaan lain di sini di Kilifi. Kami telah membuka penyelidikan formal pada kelompok agama ini dan kami mendapatkan petunjuk penting yang mungkin [ini] adalah puncak gunung es," kata Kindiki.
Tim yang menggali di situs tersebut telah menemukan mayat yang membusuk terkubur secara massal dan kuburan tunggal yang ditandai dengan salib.
Beberapa yang tinggal di rumah berdinding lumpur di dalam peternakan telah melarikan diri di depan tim penyelamat, dan kebanyakan mereka yang tidak dapat berjalan atau berbicara yang telah diselamatkan sejauh ini.
(naf/suc)











































