Heboh Malaysia-Taiwan 'Jegal' Indomie Imbas Biang Kanker, Ini Faktanya

Round Up

Heboh Malaysia-Taiwan 'Jegal' Indomie Imbas Biang Kanker, Ini Faktanya

Celine Kurnia - detikHealth
Senin, 01 Mei 2023 06:00 WIB
Heboh Malaysia-Taiwan Jegal Indomie Imbas Biang Kanker, Ini Faktanya
Begini tanggapan Indofood terkait produk Indomie yang ditarik di Taiwan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario)
Jakarta -

Malaysia dan Taiwan 'menjegal' Indomie akibat ditemukannya etilen oksida. Zat karsinogenik ini bersifat kanker sehingga berisiko memicu reaksi buruk bagi tubuh.

Berkaitan dengan permasalahan ini, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang merupakan anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur memberi tanggapan atas laporan ditemukannya zat pemicu kanker tersebut pada Indomie Malaysia-Taiwan.

"Kami ingin menegaskan bahwa sebagaimana disampaikan oleh Badan POM RI, produk mi instan Indomie aman untuk dikonsumsi," ungkap Direktur ICBP Taufik Wiraatmadja saat dikonfirmasi, Jumat (28/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain aman dikonsumsi, semua produk mi instan yang diproduksi dipastikan sudah sesuai dengan standar keamanan pangan Codex Standard for Instant Noodles yang ditetapkan BPOM RI dan mendapat sertifikasi nasional dan internasional.

"Semua mi instan yang diproduksi oleh ICBP di Indonesia diproses sesuai dengan standar keamanan pangan dari Codex Standard for Instant Noodles dan standar yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI)," terang Taufiq.

ADVERTISEMENT

"Mie instan kami telah mendapatkan Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan diproduksi di fasilitas produksi bersertifikat berdasarkan standar internasional," sambungnya.

ICBP sudah mengekspor produk mi instan ke berbagai negara selama lebuh dari 30 tahun sampai saat ini. Perseroan itu juga mengklaim produknya memenuhi peraturan dan keamanan pangan dalam serta luar negeri, tepatnya di negara tempat mi instan dipasarkan.

BPOM Masih Bolehkan Masyarakat Konsumsi Indomie

Sebelumnya, BPOM RI membolehkan masyarakat Indonesia mengonsumsi Indomie, terutama varian Ayam Spesial. Hal ini karena tingkat residu etilen oksida dalam Indomie masih masuk kategori aman atau dapat ditoleransi tubuh.

"Kadar yang terdeteksi pada sampel mi instan di Taiwan (0,34 ppm) masih jauh di bawah batas maksimal residu di Indonesia dan di sejumlah negara lain, seperti Amerika dan Kanada. Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar," jelas BPOM dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Kamis (27/4/2023).

BPOM menetapkan standar residu etilen oksida maksimal 85 ppm. Ketentuan ini tertuang dalam regulasi Kepala BPOM Nomor 229 Tahun 2022 tentang Pedoman Mitigasi Risiko Kesehatan Senyawa Etilen Oksida.

Penemuan Lain Etilen Oksida dalam Mi Instan

Jauh sebelum kasus Indomie, Departemen Kesehatan Taipei juga sempat melaporkan penemuan jejak etilen oksida dalam produk mi instan kuah asal Indonesia dan Malaysia.

Departemen Kesehatan Taipei, Taiwan menemukan senyawa serupa pada produk mi instan asal Malaysia bernama Ah Lai White Curry Noodles. Pada bumbu mi instan produk Indonesia, ditemukan kandungan 0,187mg/kg etilen oksida. Sementara pada saus mi instan dari Malaysia, ditemukan sebanyak 0,065mg/kg etilen oksida.




(naf/naf)

Berita Terkait