RSPAU dr. S. Hardjolukito Buka Layanan Radioterapi bagi Peserta JKN

RSPAU dr. S. Hardjolukito Buka Layanan Radioterapi bagi Peserta JKN

Dea Duta Aulia - detikHealth
Senin, 01 Mei 2023 17:52 WIB
RSPAU dr. S. Hardjolukito Buka Layanan Radioterapi bagi Peserta JKN
Foto: Dok. BPJS Kesehatan
Jakarta -

Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) dr. Suhardi Hardjolukito resmi membuka pelayanan radioterapi bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kehadiran layanan tersebut diharapkan mampu memberikan kemudahan untuk penderita kanker dalam menjalankan terapi radiasi.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan pelayanan radioterapi merupakan pelayanan canggih yang berbiaya besar. Penambahan pelayanan radioterapi dilaksanakan sesuai dengan perencanaan setiap tahunnya. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat Kegiatan Penandatanganan Kerja Sama Layanan Radioterapi RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito di Yogyakarta, hari ini.

"Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan radioterapi cukup tinggi. Kami melihat ini sebagai kebutuhan mendesak, sehingga kami menjalin kerja sama lanjutan dengan RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito yang sekarang telah memiliki layanan radioterapi. BPJS Kesehatan pun siap memberikan penjaminan di tingkat rawat jalan maupun rawat inap," kata Ghufron dalam keterangan tertulis, Senin (1/5/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat dari angka kasus dan biaya rentang tahun 2020 hingga 2022 kanker menjadi penyakit katastropik terbanyak ketiga di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul dengan 6.349 kasus rawat inap dan 92.259 kasus rawat jalan. Ia menyebutkan adapun posisi pertama dan kedua ditempati oleh penyakit jantung dan stroke.

Oleh karena itu, menurutnya, upaya preventif perlu ditingkatkan sebagai bentuk pencegahan dan deteksi dini kanker serta penyakit katastropik lain.

ADVERTISEMENT

"Tidak hanya kuratif dengan memberikan penjaminan untuk pengobatan, BPJS Kesehatan juga menyediakan layanan promotif preventif untuk mencegah dan mendeteksi dini penyakit katastropik termasuk kanker. Bagi wanita ada Program IVA atau papsmear untuk mendeteksi kanker serviks yang dapat diperoleh di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sesuai ketentuan. Ada pula skrining riwayat kesehatan pada Aplikasi Mobile JKN yang apabila hasilnya menunjukkan risiko tinggi, peserta bisa mendapatkan konsultasi di FKTP tempat peserta terdaftar," jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya senantiasa melakukan improvement pada setiap titik layanan sehingga masyarakat dapat merasakan kemudahan, kecepatan dan kepastian akses serta jaminan biaya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Hal itu sejalan dengan dengan transformasi mutu layanan.

Ghufron menyebutkan, tahun ini, momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan Program JKN dengan membuka akses layanan kesehatan dan memastikan peserta JKN memperoleh layanan yang baik.

"Kini BPJS Kesehatan mengambil langkah strategis dengan melakukan transformasi mutu layanan agar seluruh peserta JKN bisa mendapatkan pelayanan yang mudah, cepat dan setara. Harapannya dengan dilakukannya penandatanganan kerja sama ini menjadi komitmen bersama dalam mengimplementasikan Program JKN yang lebih berkualitas, sekaligus bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan derajat kesehatan bagi para pejuang kanker," tuturnya.

Sementara itu, Kepala RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito, Marsekal Pertama (Marsma) TNI dr. Mukti Arja Berlian mengatakan pelayanan radioterapi yang dihadirkan sudah berjalan sejak beberapa minggu yang lalu. Namun, melihat dinamika pertumbuhan peserta JKN di Yogyakarta membuat RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk membuka akses bagi peserta JKN dalam memberikan pelayanan radioterapi.

Ia pun mengatakan untuk satu kali proses radioterapi membutuhkan biaya kurang lebih dua puluh juta. Namun, bagi masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN dapat mengakses layanan tersebut tanpa dipungut biaya sepeserpun.

"Saat ini sudah masuk ke era masyarakat yang menggantungkan harapannya ke BPJS Kesehatan. RSPAU dr. Suhardi Hardjolukito merupakan rumah sakit kedua di Daerah Istimewa Yogyakarta yang menghadirkan pelayanan radioterapi bagi peserta JKN. Sejak dioperasikan pelayanan radioterapi di sini, pemanfaatannya masih belum tinggi, karena yang mengakses masih masyarakat umum, sedangkan peserta JKN juga membutuhkan pelayanan radioterapi ini," tutup Mukti.

(akn/ega)

Berita Terkait