Hasil Autopsi Korban Sekte Sesat di Kenya: Kelaparan-Kekurangan Oksigen

Hasil Autopsi Korban Sekte Sesat di Kenya: Kelaparan-Kekurangan Oksigen

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Selasa, 02 Mei 2023 13:35 WIB
Hasil Autopsi Korban Sekte Sesat di Kenya: Kelaparan-Kekurangan Oksigen
Hasil autopsi korban sekte sesat menunjukkan tanda-tanda kelaparan dan kekurangan oksigen. (Foto: REUTERS/STRINGER)
Jakarta -

Korban sekte sesat di Kenya semakin bertambah, terakhir mencapai 109 orang meninggal dunia. Ajaran sekte sesat pimpinan seorang pastor bernama Paul Mackenzie Nthenge memang mendoktrin para pengikutnya bahwa kelaparan merupakan satu-satunya jalan menuju Tuhan.

Akibatnya, ratusan orang pengikutnya mati kelaparan dan dikubur di kuburan massal di Hutan Shakahola, Kenya Timur. Laman Standard Media melaporkan penyelidikan dilanjut dengan melakukan autopsi.

Dari hasil autopsi yang dilakukan pada 10 orang korban yang terdiri dari satu orang dewasa dan 9 anak-anak itu menemukan bahwa penyebab kematiannya adalah kelaparan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebanyakan dari mereka memiliki tanda-tanda kelaparan. Mereka tidak memiliki makanan di perutnya dan lapisan lemaknya sangat kecil," jelas Kepala ahli patologi pemerintah Johansen Oduor.

Tak hanya itu, dua anak yang diautopsi juga menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen. Ini terlihat dari kuku yang kebiruan.

ADVERTISEMENT

"Kuku kebiruan merupakan indikasi bahwa ketika orang-orang ini meninggal, mereka tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam tubuh," kata Oduor.

"Kami merenungkan bahwa mungkin sesuatu terjadi pada mereka untuk menolak oksigen yang mungkin mati lemas," pungkasnya.

Meski begitu, Oduor menegaskan organ tubuh dari 10 jenazah yang diautopsi masih dalam keadaan utuh. Untuk proses selanjutnya, sampel DNA sudah dikumpulkan untuk keperluan identifikasi lainnya.




(sao/sao)

Berita Terkait