LAA Closure Bantu Kurangi Risiko Stroke hingga 90% pada Pasien Aritmia

LAA Closure Bantu Kurangi Risiko Stroke hingga 90% pada Pasien Aritmia

Sponsored - detikHealth
Selasa, 02 Mei 2023 18:30 WIB
LAA Closure Bantu Kurangi Risiko Stroke hingga 90% pada Pasien Aritmia
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Aritmia adalah kondisi medis yang mengacu pada ketidaknormalan detak jantung, baik dari segi irama atau frekuensi, di mana jantung dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Seseorang yang menderita gangguan irama jantung memiliki risiko mengalami stroke hingga lima kali lebih besar dibandingkan orang normal sehingga diperlukan tindakan medis untuk meminimalisir terjadinya risiko stroke pada pasien aritmia.

Terjadi Karena Penggumpalan Darah
LAA atau biasa disebut juga Left Atrial Appendage merupakan bagian dari serambi kiri jantung yang berupa ruangan kecil berbentuk corong dan tidak memiliki fungsi signifikan. Jika seseorang menderita aritmia, atrial fibrilasi dapat berakibat pada kegagalan proses pompa darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegagalan proses pompa darah pun mengakibatkan darah yang berpotensi terkumpul di area LAA, dan akhirnya membentuk gumpalan. Gumpalan ini pun dapat menyebabkan pembuluh darah yang tersumbat dan memunculkan risiko stroke sumbatan atau stroke iskemik.

Menjadi Alternatif agar Tidak Bergantung Obat Pengencer Darah

ADVERTISEMENT

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Tangerang dr. Agung Fabian, SpJP(K)Aritmia menyebutkan kondisi di mana gumpalan sudah terbentuk inilah yang menyebabkan pasien aritmia diharuskan untuk meminum obat pengencer darah secara rutin untuk mencegah risiko stroke.

"LAA Closure biasanya dilakukan pada pasien yang sudah tidak memungkinkan untuk minum obat pengencer darah atau pada pasien dengan risiko perdarahan tinggi," ujar dr Agung dalam keterangannya, Selasa (2/5/2023).

Pasien yang melakukan tindakan LAA akan ditutup bagian LAA jantungnya untuk mencegah masuknya trombus ke area LAA sehingga risiko terjadinya stroke dapat ditekan. Dengan tindakan ini, pasien aritmia pun tidak harus minum dan ketergantungan dengan obat pengencer darah

Tindakan LAA Closure di Mayapada Hospital Tangerang

Tim Cardiovascular Center dari Mayapada Hospital Tangerang telah berhasil melakukan tindakan Left Atrial Appendage (LAA) Closure kepada pasien aritmia berupa atrial fibrilasi. Dr. Agung juga menyebutkan tindakan LAA Closure ini mampu menurunkan risiko stroke pada pasien hingga 90 persen.

"Kami (berhasil) melakukan LAA Closure kepada pasien laki-laki berusia 52 tahun dengan kondisi atrial fibrilasi dan telah mengalami stroke berulang. Selain mengalami gangguan irama jantung, risiko stroke pada pasien juga disebabkan karena ia mengidap obesitas dan hipertensi," ucap dr. Agung.

Prosedur Melakukan LAA Closure

Pasien yang hendak untuk melakukan LAA Closure sebelumnya perlu mengikuti prosedur terlebih dahulu. Pertama, pasien harus melakukan pemeriksaan dengan alat transesophageal echocardiography (TEE) yang bertujuan untuk mengevaluasi ada atau tidaknya gumpalan darah, ukuran, kedalaman, dan juga bentuk dari LAA.

Pemeriksaan ini dilakukan agar ukuran device yang dipasang dapat sesuai. TEE juga digunakan untuk mengetahui struktur di sekitar LAA, seperti kondisi katup mitral dan pembuluh darah sekitar, agar dapat diantisipasi sehingga tidak tertutup ataupun terjepit saat LAA Closure dilakukan.

"TEE membantu dokter untuk memasang device pada posisi yang tepat, menutup LAA dengan sempurna, dan (memastikan agar) tidak ada kebocoran," jelas Dokter Jantung di Mayapada Hospital Tangerang dr. Herenda Medishita, SpJP(K).

dr. Herenda juga menambahkan TEE digunakan untuk pasien sebelum dan saat operasi LAA Closure dilakukan. Hal ini berfungsi untuk memudahkan dokter operator memasang device pada LAA.

TEE juga akan digunakan oleh dokter untuk melakukan evaluasi pada pasien pasca tindakan operasi dilakukan. Pasien yang telah melakukan LAA Closure akan dievaluasi pada bulan ke 3 dan ke 6 pasca operasi. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan device dan kondisi jantung pasien dalam kondisi baik. Setelahnya, pasien juga wajib untuk melakukan pemeriksaan kembali setiap 6 bulan.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai LAA Closure yang tersedia di Mayapada Hospital Tangerang, Anda dapat langsung mengaksesnya di tautan ini.

(Content Promotion/Mayapada Hospital)

Berita Terkait