Viral Aksi Pengemudi 'Koboi' di Tol, Kenapa Mudah Tersulut Emosi saat di Jalanan?

Nama David Yulianto (32) baru-baru ini menjadi sorotan lantaran beraksi seperti 'koboi' di ruas jalan Tol Tomang, Jakarta Barat. Dalam video yang beredar di media sosial, David terlihat menodongkan pistol jenis airsoft gun dan memukul pengemudi lain.

Adapun motifnya yaitu tersulut emosi karena tidak terima kendaraannya disalip. Polda Metro Jaya segera membekuk David dan menetapkan pria tersebut sebagai tersangka.

Insiden yang sama juga pernah terjadi pada akhir tahun silam saat seorang pengemudi Fortuner merusak mobil Brio dan mengancam korban dengan pistol mainan. Pengemudi Fortuner sempat ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka, namun kasus tersebut akhirnya berujung damai.

Penyebab Pengemudi Mudah Emosi di Jalanan

Peristiwa cekcok atau emosi di jalanan seringkali terjadi. Dituturkan Psikolog klinis sekaligus Co-Founder Ohana Space Veronica Adesla, ada sejumlah penyebab yang membuat orang cenderung mudah marah ketika mengemudi.

"Tension saat berkendara, pelanggaran aturan lalu lintas, gaya berkendara pribadi penyebab psikologis orang mudah marah saat berkendara," ujarnya pada detikcom beberapa waktu lalu.

Ketika terlibat konflik, pengemudi disarankan untuk menjaga intonasi bicara, bersikap sportif dan objektif dalam permasalahan, serta fokus mencari solusi ketika berdebat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari baku hantam di jalanan.

"Atur intonasi bicara, hindari menggunakan suara tinggi atau naik karena akan semakin membuat suasana memanas. Bersikap sportif dan objektif berdasarkan fakta, kalau salah minta maaf, kalau orang lain salah sampaikan fakta dengan cara tepat," tutur Veronica.

"Fokus pada solusi, seperti dengan menggunakan kata-kata 'jadi kalau dari anda maunya (solusinya) bagaimana?'," lanjutnya.

Veronica menambahkan, ada baiknya tetap melibatkan aturan hukum yang berlaku. Libatkan pihak berwenang untuk menyelesaikan masalah bila perlu.

"Tetap mengacu pada aturan hukum, bila perlu libatkan aparat kepolisian," ujar Veronica.

NEXT: Tips Redam Emosi Saat Berkendara

Menurut Veronica, amarah yang muncul selama berkendara tidak hanya berbahaya bagi diri sendiri tetapi juga orang lain. Maka dari itu, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol emosi saat berkendara:

1. Menenangkan Diri

Veronica menyarankan agar segera mengatur napas atau mencoba menarik napas panjang apabila emosi tengah muncul. Ketika menarik napas, cobalah untuk membayangkan hal-hal yang memicu rasa senang dan bahagia. Misalnya, kenangan indah bersama pasangan.

"Tarik napas dan hembuskan perlahan (boleh berhitung hingga 10). Bayangkan dalam pikiran hal-hal yang dapat kembali membuat tenang dan mengendalikan diri," ucap Veronica.

2. Rutin Berolahraga

Cara lainnya yang disarankan untuk meredam emosi adalah rutin berolahraga. Dengan berolahraga, tubuh bisa mengatasi lelah, meningkatkan stamina, fokus, dan konsentrasi.

3. Fokus Terhadap Hal-hal yang Bisa Dikendalikan

Veronica mengimbau agar pengemudi berfokus terhadap apa yang di dalam kendali mereka. Misalnya, menerapkan cara mengemudi yang aman untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Sikap berkendara orang lain itu di luar kendali kita. Sementara apa yang ada di dalam kendali kita adalah bagaimana cara kita berkendara. Fokus pada keselamatan diri dan berkendara aman," pesannya.

4. Pikirkan Dampak Jangka Panjang

Setiap tindakan yang diambil tentu memiliki dampak jangka panjang. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga perilaku meskipun berada di situasi yang tidak mengenakkan. Misalnya, sebisa mungkin hindari berbicara dengan intonasi tinggi.