Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengakhiri status kedaruratan COVID-19. Namun demikian, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan bahaya COVID-19 belum benar-benar berakhir. Virus masih tetap ada, berisiko memicu kematian, dan bermutasi.
"Hal terburuk yang dapat dilakukan negara mana pun sekarang adalah menggunakan berita ini sebagai alasan untuk lengah, untuk membongkar sistem yang telah dibangunnya, atau untuk mengirim pesan kepada rakyatnya bahwa COVID-19 tidak perlu dikhawatirkan," ungkapnya, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (7/5/2023).
Sebagai catatan, WHO menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan global pada 30 Januari 2020. Penunjukan resmi WHO untuk istilah 'darurat kesehatan global' diartikan sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).
"Peristiwa luar biasa yang ditentukan untuk menimbulkan risiko kesehatan masyarakat ke negara lain melalui penyebaran penyakit internasional dan berpotensi memerlukan tanggapan internasional yang terkoordinasi," begitu WHO mendefinisikannya.
Tedros juga menyinggung, dunia kini telah memasuki tahun keempat pandemi COVID-19. Artinya, tidak diragukan lagi bahwa dunia sudah berada dalam situasi yang lebih baik dibandingkan setahun lalu, ketika gelombang varian Omicron mencapai puncaknya. Namun begitu, pandemi COVID-19 tidak berarti telah dinyatakan berakhir.
Tedros menyebut, Komite Darurat untuk virus Corona menegaskan bahwa COVID-19 tetap menjadi darurat kesehatan global. Namun komite tersebut mengakui, pandemi COVID-19 mungkin telah mendekati 'titik belok'.
"Mencapai tingkat kekebalan populasi yang lebih tinggi secara global, baik melalui infeksi dan/atau vaksinasi, dapat membatasi dampak SARS-CoV-2 pada morbiditas dan mortalitas, tetapi ada sedikit keraguan bahwa virus ini akan tetap menjadi patogen permanen di manusia dan hewan untuk masa mendatang," singgungnya.
WHO tidak mengumumkan awal atau akhir pandemi. Sebagai catatan, istilah COVID mulai digunakan pada Maret 2020.
"Dalam kebanyakan kasus, pandemi benar-benar berakhir ketika pandemi berikutnya dimulai," beber direktur kedaruratan WHO Michael Ryan.
NEXT: Apa Bedanya Pandemi dan Endemi?
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(vyp/kna)