Ini 9 Penyebab Rambut Rontok Parah yang Perlu Diwaspadai

Ini 9 Penyebab Rambut Rontok Parah yang Perlu Diwaspadai

Meilisa Dwi Ervinda - detikHealth
Senin, 08 Mei 2023 16:45 WIB
Ini 9 Penyebab Rambut Rontok Parah yang Perlu Diwaspadai
Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Rambut rontok merupakan lepasnya rambut secara berlebihan. Kondisi ini bisa mengakibatkan penipisan rambut atau kebotakan. Rambut rontok bisa terjadi sedikit atau sekaligus banyak secara tiba-tiba pada setiap orang.

Menurut American Academy of Dermatologists, rambut yang rontok sekitar 50 hingga 100 helai rambut per hari adalah hal yang normal. Rambut tersebut akan kembali digantikan dengan rambut baru karena ada 100.000 folikel rambut pada kulit kepala setiap orang, kehilangan sekitar 100 helai rambut setiap hari tidak membuat perbedaan besar dalam penampilan.

Namun jika mengalami kerontokan rambut parah yang tidak biasa, termasuk bintik-bintik botak, tambal sulam, dan gumpalan rambut rontok, kamu perlu memeriksakan diri ke ahlinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Rambut Rontok

Rambut rontok setiap hari merupakan hal normal namun kerontokan rambut dapat meningkat akibat stres atau kondisi kesehatan. Berikut ini beberapa penyebab potensial rambut rontok parah atau berlebihan yang sudah dirangkum dari berbagai sumber:

1. Alopecia Areata

Mengutip dari laman National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, alopecia areata adalah penyakit yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut dan menyebabkan kerontokan rambut.

ADVERTISEMENT

Penyakit ini menyerang rambut rontok dalam bentuk kecil dan meninggalkan bercak bulat seukuran seperempat, tetapi dalam beberapa kasus, kerontokan rambutnya bisa lebih luas. Bagi Kebanyakan orang dengan penyakit ini sehat dan tidak memiliki gejala lain.

2. Telogen Effluvium

Mengutip dari Health Harvard Edu, rambut rontok ini umumnya terjadi dua hingga tiga bulan setelah stres berat pada tubuh, seperti penyakit berkepanjangan, operasi besar, atau infeksi serius.

Telogen effluvium ini menyebabkan rambut rontok secara mendadak dan juga bisa terjadi setelah perubahan kadar hormon secara tiba-tiba, terutama pada wanita setelah melahirkan.

Rambut rontok ini dalam jumlah sedang dari semua bagian kulit kepala, dan dapat terlihat di bantal, di bak mandi, atau di sikat rambut. Meskipun rambut di beberapa bagian kulit kepala mungkin tampak lebih tipis, bintik-bintik botak yang besar jarang terlihat.

3. Efek Samping Obat

Penyebab rambut rontok lainnya yakni akibat efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti lithium, beta-blocker, warfarin, heparin, amfetamin, dan levodopa (Atamet, Larodopa, Sinemet).

Selain itu rambut rontok juga bisa terjadi akibat efek samping obat yang digunakan dalam kemoterapi kanker, seperti doxorubicin (Adriamycin) yang umumnya menyebabkan kerontokan rambut secara tiba-tiba di seluruh kepala.

4. Gejala Penyakit Medis

Rambut rontok parah juga dapat disebabkan dari gejala penyakit medis, seperti lupus eritematosus sistemik (lupus), sifilis, gangguan tiroid (seperti hipotiroidisme atau hipertiroidisme), ketidakseimbangan hormon seks atau gangguan nutrisi yang serius.

Hal ini dikarenakan kekurangan protein, besi, dan biotin. Kekurangan ini paling sering terjadi pada orang dengan diet ketat dan wanita yang memiliki aliran menstruasi yang sangat deras.

5. Tinea Capitis

Penyebab rambut rontok berlebih selanjutnya yakni akibat Tone Capitis atau infeksi jamur pada kulit kepala. Kerontokan rambut ini tidak merata dan bisa terjadi akibat beberapa jenis jamur menginfeksi kulit kepala.

Rambut akan putus pada permukaan kulit kepala yang mengelupas atau bersisik. Tinea capitis sering terjadi pada rambut anak-anak.

6. Riwayat Keluarga (Keturunan)

Mengutip dari Mayo clinic, penyebab rambut rontok umumnya juga akibat kondisi keturunan seiring bertambahnya usia. Kondisi ini disebut androgenic alopecia atau kebotakan pria dan kebotakan wanita.

Rambut yang rontok biasanya terjadi secara bertahap dan dalam pola yang dapat diprediksi seperti garis rambut yang surut dan bintik-bintik botak pada pria atau penipisan rambut di sepanjang ubun-ubun kepala pada wanita.

7. Perubahan Hormon

Kondisi yang dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen atau sementara juga terjadi karena perubahan hormon. Perubahan hormonal ini akibat dari kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid. Perubahan hormon juga berpengaruh pada gangguan pencabutan rambut yang disebut trikotilomania.

8. Terapi Radiasi di Kepala

Penyebab rambut rontok juga bisa terjadi karena terapi radiasi di kepala. Terapi ini akibat rambut yang mungkin tidak tumbuh kembali seperti sebelumnya. Banyak orang mengalami penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelah terapi radiasi dan emosional. Kerontokan rambut jenis ini bersifat sementara.

9. Gaya Rambut dan Perawatan

Penataan rambut atau gaya rambut yang menarik rambut secara kencang kuncir atau cornrows, bisa menyebabkan jenis kerontokan rambut yang disebut alopecia traksi.

Sedangkan pada perawatan rambut dengan minyak panas juga dapat menyebabkan rambut rontok apabila jaringan parut terjadi, rambut rontok bisa permanen.

Itulah beberapa penyebab rambut rontok yang mungkin kamu alami, semoga bisa membantu.




(fds/fds)

Berita Terkait