Ketika melakukan ibadah haji atau umrah, umat Muslim dari berbagai belahan dunia berlomba-lomba mencium Hajar Aswad ketika melakukan tawaf. Pasalnya, mencium Hajar Aswad merupakan sunah seperti yang diamalkan Nabi Muhammad SAW.
Namun belakangan ini, muncul rumor bahwa mencium Hajar Aswad bisa menularkan berbagai penyakit berbahaya seperti HIV-AIDS. Menurut pakar alergi dan imunologi Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, HIV tidak dapat ditularkan melalui ciuman.
"Bohong. HIV tidak ditularkan melalui ciuman," kata Prof Samsuridjal ditemui detikcom di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (11/5/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prof Samsuridjal menyebut, potensi penularan HIV sangat kecil jika hanya dilakukan satu kali. Misalnya, penularan HIV melalui jarum suntik dan hubungan seksual tanpa pengaman.
"Sekarang nih, ada orang HIV, saya suntikkan darahnya ke Anda, kemungkinannya 1:1.000. Sama kayak orang berhubungan seksual nggak pakai kondom dengan orang yang positif HIV, risikonya 4:1.000," kata Prof Samsuridjal.
"Jadi sebenarnya nggak gampang. Karena sering dilakukan, jadinya tertular." lanjutnya.
Prof Samsuridjal menegaskan bahwa mencium Hajar Aswad tidak menularkan HIV. Terlebih, mencium Hajar Aswad merupakan pengalaman sekali seumur hidup bagi sebagian jamaah haji atau umrah.
"Suntik narkoba sehari dua kali, hubungan seksual seminggu dua kali. Setahun jadinya berapa? Jadi bukan karena satu kali itu," ujar Prof Samsuridjal.
"Apalagi Hajar Aswad kan terbuka, ada air liurnya sedikit. Tidak ada penularan melalui itu. Hoaks," bebernya.
Ia menambahkan, ada potensi penularan penyakit lain namun hal ini dipengaruhi oleh imunitas masing-masing individu. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa sah-sah saja mencium Hajar Aswad ketika beribadah ke Tanah Suci.
"Bisa (ke Hajar Aswad). Nggak ada masalah," katanya.
Sebelumnya, viral video yang diunggah di Facebook yang dinarasikan bahwa Hajar Aswad merupakan media penularan penyakit berbahaya. Video tersebut menunjukkan seorang pria yang mencium Hajar Aswad berkali-kali.
"Batu hitam Di Kotak Kubus di Arab sana..telah menjadi tempat penularan penyakit bagi penciumnya. Ente bayangkan jika si gundul jorok ini mengidap TBC..atau COVID..atau HIV," tulis akun Pan** Ana**** dalam unggahan Facebook-nya.
"Terus kamu masih berlomba lomba antri belasan tahun..jual harta benda ..hanya demi bisa mencium batu tempat penularan penyakit ini..???," lanjut unggahan itu.
(hnu/kna)











































