Ramai di Medsos, Gorengan-Junkfood Picu Kista Ovarium? Nggak Selalu Sih, Ini Faktanya

Ramai di Medsos, Gorengan-Junkfood Picu Kista Ovarium? Nggak Selalu Sih, Ini Faktanya

Charina Elliani - detikHealth
Kamis, 11 Mei 2023 17:03 WIB
Ramai di Medsos, Gorengan-Junkfood Picu Kista Ovarium? Nggak Selalu Sih, Ini Faktanya
Kista ovarium. (Foto: Tangkapan layar viral/TikTok)
Jakarta -

Baru-baru ini, viral sebuah video yang menunjukkan kondisi kista dermoid pada salah satu ovarium wanita. Unggahan tersebut menjadi topik pembicaraan yang hangat di kalangan warganet. Hingga kini, terpantau unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 3,1 juta kali.

Pola makan tidak sehat, seperti gorengan dan junk food, disebut-sebut menjadi salah satu faktor pemicu kista ovarium. Selain ramai membicarakan video tersebut, banyak juga warganet yang membagikan pengalamannya mengalami hal serupa akibat pola makan yang tidak sehat.

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekolog dr Dinda Derdameisya, SpOG mengatakan bahwa kista dermoid atau kista ovarium seperti dalam video tersebut adalah benjolan yang berisikan cairan di indung telur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa jinak ataupun ganas dan berbagai macam penyebabnya. Pada dasarnya, junk food atau makanan berminyak yang dikonsumsi terlalu banyak seperti gorengan akan berpengaruh pada kesehatan secara keseluruhan," jelas dr Dinda, saat dihubungi detikcom Kamis (11/5/2023).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyebab dari kista ovarium itu sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, faktor keturunan dan gaya hidup bisa turut memicu kondisi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Untuk kista sendiri penyebabnya multifaktoral. Belum ada penyebab pasti. Tapi gaya hidup yang tidak sehat bisa mengganggu sistem reproduksi perempuan," ungkapnya.

"Faktor keturunan (juga) bisa berpengaruh," tambahnya.

Selain itu, gejala yang dialami oleh pengidap kista ovarium ini juga berbagai macam. Bahkan, dalam kasus tertentu, kista ovarium bisa tidak menimbulkan gejala apapun.

"Gejalanya kadang bervariasi, dari mulai tidak menimbulkan gejala sama sekali sampai sakit perut saat haid dan teraba benjolan," ujar dr Dinda.




(kna/kna)

Berita Terkait