Kasus Kepala Bayi Putus saat Dilahirkan, Ketahuan karena Bekas Jahitan di Leher

Kasus Kepala Bayi Putus saat Dilahirkan, Ketahuan karena Bekas Jahitan di Leher

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 15 Mei 2023 08:30 WIB
Kasus Kepala Bayi Putus saat Dilahirkan, Ketahuan karena Bekas Jahitan di Leher
Ilustrasi bayi meninggal. (Foto: Getty Images/iStockphoto/coolmilo)
Jakarta -

Seorang bayi perempuan meninggal dunia saat dilahirkan pada 1 Mei 2023 di rumah sakit das Clinicas da UFMG di Belo Horizonte, Brazil. Diduga kepala bayi tersebut 'dirobek' hingga putus dari tubuhnya.

Ibu dari bayi tersebut, Ranielly Coelho Santos, mengklaim petugas medis menjahitnya kembali. Ia mengatakan adanya bekas jahitan pada bayinya saat dia bangun dari proses persalinan itu.

"Saya bangun, dia berkata, 'apakah kamu sudah bangun, Bu? mari ucapkan selamat tinggal pada putrimu'. Kemudian mereka membawanya berpakaian, dikemas," kata Ranielly yang dikutip dari Daily Star, Senin (15/5/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ranielly mengatakan ibunya memperhatikan seluruh proses saat cucunya itu dilahirkan. Ia mengungkapkan sang ibu melihat adanya jahitan di leher sang cucu.

"Dia membuka pakaian bayinya, tetapi mereka mencoba menghentikan ibu saya untuk membuka pakaiannya, saat itulah kami melihat lehernya dijahit, penuh bekas luka," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Saat melahirkan, usia kandungan Ranielly baru mencapai tujuh bulan. Bayi itu didiagnosis dengan masalah paru-paru, sehingga kemungkinan tidak akan selamat.

Tetapi, ia dan suaminya, Victor da Silva, bersikeras bahwa jantung sang bayi berdetak sebelum kepalanya dipenggal.

"Mereka mulai menarik kepala anak itu dengan tangan mereka, menyuruh istri saya untuk mendorong, tetapi dia tidak memiliki kekuatan lagi. Pada saat terakhir mereka melakukan ini, sekelompok orang datang dan menahannya, menahan saya," jelas Victor.

"Mereka memberinya anestesi umum, dia pingsan, bayinya baru saja keluar, tapi dia sudah tidak bernyawa," lanjutnya.

Pengacara dari Ranielly, Jennifer Valente, mengatakan ada beberapa kesalahan berurutan yang menyebabkan tragedi mengenaskan itu. Ini disebabkan adanya kesalahan dari penanganan medis.

"Itu jauh melampaui kesalahan medis, nyawa hilang, dan nyawa ibu hampir hilang. Sang ibu diikat saat persalinan, dia memiliki beberapa luka memar di tubuhnya," kata Jennifer.

"Sejak kehamilan pertamanya, telah diidentifikasi bahwa dia (Ranielly) tidak bisa melahirkan secara alami. Ada beberapa kesalahan berurutan yang menyebabkan tragedi ini," lanjut dia.

Ranielly dan Victor masih mencari keadilan untuk kasus naas yang dialami putrinya itu. Sebelumnya, dilaporkan bahwa staf rumah sakit menawarkan untuk menanggung biaya pemakaman.

Namun, ini akan diberikan jika orang tua tidak menyerahkan bayi mereka untuk penyelidikan di tempat lain. Hal ini tentu ditolak orang tua bayi tersebut.

"Bahkan jika itu tidak membawanya kembali, saya harap apa yang terjadi pada saya tidak terjadi pada ibu lain," tutur Ranielly.

"Saya diperlakukan seperti binatang, tidak ada yang menghormati saya. Sangat menyedihkan," pungkasnya.




(sao/kna)

Berita Terkait