Cerita Dokter RI Relawan Gempa Turki, Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem

Cerita Dokter RI Relawan Gempa Turki, Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Senin, 15 Mei 2023 11:24 WIB
Cerita Dokter RI Relawan Gempa Turki, Bertahan Hidup di Tengah Cuaca Ekstrem
Gempa Turki 6 Februari 2023. (Foto: REUTERS/Amr Alfiky)
Jakarta -

Beberapa dokter di Indonesia dikirim Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk menjalankan misi kemanusiaan membantu para korban bencana Gempa Turki yang terjadi pada 6 Februari 2023. Sebanyak total 104 orang tenaga medis dikirimkan untuk membantu para warga Turki yang terdampak gempa.

Salah satunya spesialis anestesi dr Airi Mutiar, MKed MKlin, SpAn. Dia berangkat ke Turki bersama tenaga medis lainnya ke Provinsi Hatay, Distrik Hasa, Desa Ardicli, Turki.

Dokter relawan gempa TurkiDokter relawan gempa Turki Foto: Zizu/detikHealth

dr Airi menceritakan salah satu tantangan yang dihadapi kala menjadi relawan medis di Turki yakni menyesuaikan diri dengan cuaca ekstrem. Suhu di negara itu sempat menyentuh -5 derajat Celcius, membuat tenaga medis pun harus bertahan hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tantangannya pertama itu bertahan hidup dulu, karena kita perlu menguasai medan jangan sampai kita malah jadi beban, baru setelah itu kesiapan kita untuk melakukan pertolongan. Memang butuh usaha lebih karena bukan di negara kita ya," katanya saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023).

Gedung-gedung runtuh, lingkungan berdebu imbas puing-puing bangunan juga dirasakan para tenaga medis. Namun hal tersebut tak menghentikan mereka memberi layanan kesehatan maksimal kepada korban gempa.

ADVERTISEMENT

dr Airi mengatakan kebanyakan korban yang mereka tangani adalah yang tidak mendapatkan penanganan dari tim medis lokal. Banyak di antaranya yang sesak dan harus diberikan oksigen, gangguan kesadaran, sampai kekurangan cairan.

"Jadi memang kondisi berat itu kita dibatu tim lokal jadi kalau ada pasien cukup berat, kita kerjasama utk perawatan lanjutan di RS setempat," ucapnya.

Kemenkes mengirim tiga tim yang terdiri dari 3 jenis yakni dokter spesialis, tenaga kesehatan, dan tenaga pendukung kesehatan. Dokter spesialis terdiri dari spesialis bedah, spesialis orthopedi, spesialis anestesiologi, ahli pediatri, spesialis emergensi, spesialis kandungan, dan psikiater

Tenaga kesehatan yakni dokter umum, perawat kamar bedah, perawat IGD, perawat ICU, Psikolog, farmasi, bidan, epidemiolog, ahli gizi, dan kesehatan lingkungan. Tenaga pendukung kesehatan di antaranya administrasi, logistik, dan koordinator kesehatan.




(kna/suc)

Berita Terkait