Ada Nakes Nggak Tegaan Beri Imunisasi Suntik Ganda, Kemenkes Angkat Bicara

Ada Nakes Nggak Tegaan Beri Imunisasi Suntik Ganda, Kemenkes Angkat Bicara

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 17 Mei 2023 15:52 WIB
Ada Nakes Nggak Tegaan Beri Imunisasi Suntik Ganda, Kemenkes Angkat Bicara
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, MKM. (Foto: Suci Risanti/detikHealth)
Bandung -

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea, MKM turut menanggapi adanya tenaga kesehatan yang sampai saat ini masih khawatir untuk memberikan imunisasi dengan injeksi ganda. Menurutnya, tak gampang untuk meyakini para nakes terkait amannya pemberian vaksinasi dengan dua injeksi sekaligus.

Hal tersebutlah yang membuatnya terus-menerus mengadakan webinar sosialisasi untuk para tenaga kesehatan. Bahkan ada juga pihaknya yang secara langsung turun ke lapangan untuk memberikan sosialisasi.

"Tapi lebih banyak webinar mengundang seluruh nakes yang terlibat pemberian layanan imunisasi. Nanti diisi oleh ahli supaya mereka lebih paham dan tidak takut," ucapnya saat ditemui detikcom di Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/5/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pihaknya juga terus mendorong Dinas Kesehatan setempat untuk meyakinkan para tenaga kesehatan memberikan vaksinasi injeksi ganda bagi anak-anak yang telat melengkapi imunisasi dasar imbas COVID-19.

"Memang tidak gampang, jadi harus berkali-kali untuk meyakinkan mereka, menyetel video, cuplikan orang yang sudah yakin, dan kita sampaikan ke orang yang belum yakin. Sambil kita terus ya dorong Dinas-nya juga, karena perintah bisa membuat mereka lebih berani.

ADVERTISEMENT

Imunisasi kejar merupakan upaya memberikan imunisasi kepada anak dengan sebab tertinggal satu atau lebih dosis vaksin dari yang seharusnya diberikan. Pelaksanaannya bisa bersamaan dengan jadwal imunisasi rutin atau pada kegiatan imunisasi khusus.

NEXT: Masih ada nakes nggak tegaan

Sebelumnya, Kepala Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr Rochady Hendra Setya Wibawa, SpOG, MKes, mengungkap salah satu alasan tenaga kesehatan yang tidak berani memberikan imunisasi ganda kepada anak karena takut efek samping yang serius.

Saking takutnya karena efek samping yang ditimbulkan, banyak nakes yang memberikan vaksinasi dengan jeda waktu beberapa minggu.


"Jadi ada masalah di masyarakat dan ada masalah di tenaga nakes yang masih belum percaya diri. Khawatir efek samping lebih besar, khawatirnya kasus KIPInya lebih besar," tuturnya saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/2023).

"Biasanya kalau ada suntikan ganda, mereka ngundur 2 minggu atau 3 minggu karena nggak berani efek samping. Efek samping sebenarnya tidak ada, cuma mereka berasumsi sendiri atau self diagnosis," tuturnya lagi.

Halaman 3 dari 2
(suc/up)

Berita Terkait