Sejumlah negara di Asia Tenggara kini diterpa suhu panas ekstreme. Singapura misalnya, baru saja mencatat rekor suhu tertinggi dalam 40 tahun terakhir, mencapai 37,5 derajat celcius.
Badan Lingkungan Hidup Nasional setempat menyebut tren ini masih akan terus berlanjut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Malaysia mencatat sebanyak 14 kasus heatstroke akibat cuaca panas ekstreme. Pemerintah Negeri Jiran itu memperkirakan jumlah korban masih bakal terus meningkat hingga Agustus mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Situasi masih terkendali dan dapat tertampung di fasilitas kesehatan," Wakil Menteri Kesehatan Lukanisman Awang Sauni.
"Fasilitas kementerian dan rumah sakit disiapkan untuk menerima korban heatstroke dan korban kram panas," sambungnya.
Belum Masuk Kondisi Darurat
Wakil Perdana Menteri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi menyebut, pemerintah tidak ada rencana untuk mengumumkan kondisi gelombang panas sebagai kondisi darurat. Namun menurutnya, situasi terkait keadaan darurat bisa berubah dan pemerintah akan siap mengeluarkan perintah.
"Kami telah melakukan langkah-langkah proaktif dan preventif seperti penyemaian awan untuk menghadapi gelombang panas. Untuk saat ini, kami rasa tidak perlu mengumumkan keadaan darurat," jelasnya dikutip dari The Star, Rabu (17/5/2023).
"Tapi kalau perlu, kami akan keluarkan Directive 20 Dewan Keamanan Nasional untuk darurat," ujar Ahmad Zahid lebih lanjut sesuai memimpin rapat Komite Nasional Penanggulangan Bencana kemarin.
Prediksinya, kondisi cuaca saat ini akan berlangsung hingga September, dengan suhu diperkirakan akan melonjak di atas 40 derajat celcius pada Agustus mendatang.
"Jika akan ada keadaan darurat, kami akan mengumumkannya. Kondisi cuaca sedang dipantau sepanjang waktu secara nasional," beber Ahmad Zahid.
NEXT: Panasnya Ugal-ugalan
Para ilmuwan sempat mengingatkan, 2023 akan menjadi tahun dengan suhu tinggi berbahaya. Tanda-tanda kondisi tersebut sudah muncul nyaris di seluruh Asia. Pasalnya, gelombang panas yang dimulai pada April terus melanda, mengikuti pola peningkatan cuaca ekstrem akibat akumulasi gas rumah kaca di atmosfer.
Seiring itu, Vietnam melaporkan suhu tertinggi 44,2 derajat C pada awal Mei.
Dengan perubahan iklim dan pergeseran pola menuju kondisi El Nino, gelombang panas dan badai besar bisa menjadi lebih sering atau lebih intens.
Bangladesh dan Myanmar kini mengevakuasi ratusan ribu orang karena Topan Mocha akan tiba pada Minggu, Diperkirakan, topan tersebut berpotensi menyebabkan kerusakan luas di salah satu daerah paling rentan di wilayah tersebut.
Simak Video "Video: Ngerasa Nggak, Cuaca Panas Bikin Cepat Stres dan Emosi?"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)











































