Megan Fox Alami Body Dysmorphic Disorder, Kondisi Apa itu?

Jieffa Nurhaliza - detikHealth
Senin, 22 Mei 2023 07:00 WIB
Megan Fox. Foto: Getty Images
Jakarta -

Dalam sebuah wawancara yang dilakukan bersama Sports Illustrated Swimsuit 2023, aktris Megan Fox menceritakan bahwa dirinya mengalami body dysmorphia.

Aktris berusia 37 tahun ini mengakui bahwa dirinya tidak merasa nyaman dengan bentuk tubuh yang dimiliki. Bahkan saat bercermin pun, Megan Fox terkadang merasa tidak percaya diri.

"Saya menderita dysmorphia tubuh. Saya tidak pernah melihat diri saya seperti orang lain melihat saya. Tidak pernah ada titik dalam hidup saya dimana saya mencintai tubuh saya," kata Megan Fox.

Apa Itu Body Dysmorphic Disorder?

Dikutip dari Washington Post, body dysmorphia merupakan kondisi gangguan kesehatan mental yang membuat pengidap merasa khawatir dengan penampilannya. Kondisi ini bisa dialami oleh usia berapapun, termasuk wanita dewasa. Body dysmorphia (BDD) memiliki kesamaan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD) yaitu menyebabkan tekanan pada pengidapnya.

Imbas kondisi tersebut, seseorang menjadi terobsesi dengan ketidaksempurnaan atau cacat tubuh yang sebenarnya tidak ada. Biasanya, perasaan ini muncul ketika seseorang bercermin lalu merasa tidak suka dengan bentuk tubuhnya.

Penyebab Body Dysmorphic Disorder

Menurut Anxiety and Depression Association of America, tidak diketahui secara spesifik apa yang menyebabkan body dysphoria. Para ahli mengatakan bahwa gangguan tersebut biasanya muncul ketika remaja yaitu masa yang sulit dengan adanya perubahan dalam penampilan fisik.

Sedangkan, menurut psikolog di Cincinnati Ann Kearney-Cooke, dalam beberapa kasus gangguan ini dipicu oleh pengalaman masa kanak-kanak yang negatif seperti intimidasi, pengabaian, dan pelecehan.

"Ini benar-benar tidak menjadi lebih baik dengan sendirinya dan, jika tidak diobati, sebenarnya bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu," kata Ann Kearney-Cooke.

Gejala Body Dysmorphic Disorder

Biasanya gejala yang muncul setiap orang akan berbeda-beda, tetapi gejala yang umum terjadi pada pengidap adalah menjadi sangat sibuk dengan kekurangan yang dirasakan. Hal ini yang menyebabkan seseorang menilai kekurangan pada tubuhnya dan berusaha untuk menutupinya.

Keasyikan dengan penampilan dan pikiran yang berlebihan membuat seseorang sulit untuk dikendalikan sehingga menyebabkan tekanan dalam kehidupan sosial, pekerjaan, dan sekolah. Dalam beberapa kasus, seseorang yang mengidap kondisi ini mencari perawatan medis kosmetik yang mahal.




(vyp/vyp)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork