Sudah menjadi pemandangan yang lazim di Jepang melihat orang berjalan kaki saat melakukan aktivitas harian mereka. Tapi kok bisa ya orang Jepang sangat mudah mencapai 10 ribu langkah sehari?
Terdengar sulit, tapi detikcom mencoba mengunjungi beberapa di area Tokyo untuk membuktikan betapa mudahnya mencapai 10 ribu langkah sehari di Jepang. Ada dua destinasi yang ingin kami tuju yakni Asakusa dan Harajuku.
Lokasi area kami tinggal sangat dekat dengan Stasiun Shiodome, Tokyo. Dengan berjalan kaki sekitar 350 meter, sudah bisa sampai di lokasi stasiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan dari Stasiun Shiodome menuju Asakusa dengan naik kereta memakan waktu kira-kira 45 menit. Sesampainya di sana, kami berkeliling untuk mengunjungi Sensoji Temple, kuil tertua sekaligus kuil yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Sebagai informasi, detikcom mengandalkan fitur dari smartwatch untuk membantu menghitung berapa langkah yang sudah kami tempuh di Jepang.
Di Jepang, trotoar dan pedestrian sangat ramah bagi pejalan kaki karena ukurannya yang luas. Pedestrian di Jepang juga mulus, tidak berlubang dan bebas sampah. Ditambah pepohonan dan rerumputan hijau, membuat jalanannya rindang.
Kami melanjutkan perjalanan ke Harajuku dengan kereta yang menempuh waktu sekitar 30 menit. Salah satu hal yang membuat orang-orang sangat senang berjalan kaki di Jepang adalah tidak ada catcalling.
Selama berjalan berjam-jam menyusuri pedestrian dan transportasi umum di negara itu, tak ada catcalling atau siulan bernada tak sopan.
Total langkah yang kami tempuh saat berada di dua area tersebut selama kira-kira lima jam yakni 11 ribu langkah. Jujur saja, berjalan kaki di sana Jepang tidak terasa capek dan melelahkan.
Anda bisa membuktikannya sendiri saat liburan ke Jepang. Baik di kota besar atau kota kecil, berjalan kaki di sana sungguh nyaman dan patut dicontoh warga negara lain.
(kna/up)











































