Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada dengan ancaman pandemi selanjutnya. Walau status kedaruratan pandemi COVID-19 sudah ditiadakan, ancaman penyakit lain masih bisa muncul.
Hal tersebut ldiungkapkan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pertemuan Majelis Kesehatan Dunia di Swiss.
"Ancaman munculnya varian lain yang menyebabkan gelombang baru penyakit dan kematian tetap ada dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada," ucap Tedros dikutip dari New York Post, Rabu (24/5/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika pandemi selanjutnya datang, dan pasti akan datang, kita harus bersiap untuk menjawabnya secara tegas, kolektif, dan adil," sambungnya.
WHO saat ini telah mengidentifikasi penyakit menular prioritas yang kemungkinan besar akan menjadi penyebab pandemi. Beberapa di antaranya adalah ebola, marburg, sindrom pernapasan Timur Tengah, sindrom pernapasan akut parah, dan Disease X.
"Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa ada potensi kejadian Disease X di sekitar kita," ucap peneliti di Departemen Kesehatan Internasional Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Apa Itu Disease X?
Peneliti global health security Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan bahwa Disease X merupakan sebuah nama yang diberikan pada penyakit yang belum diketahui namun dapat berpotensi menyebabkan pandemi.
"Disease X itu sebetulnya nama yang diberikan untuk merefer pada suatu penyakit yang belum diketahui. Jadi ini lebih disebutnya hypothetical disease atau penyakit yang dalam perkiraan," ucap Dicky ketika dihubungi detikcom, Rabu (24/5/2023).
"Walaupun kita belum mengetahui penyakitnya, namun potensinya ada besar. Ini penting untuk kita menjadi waspada dan menyiapkan diri," sambungnya.
Simak Video 'Wanti-wanti WHO soal Sejumlah Penyakit Bisa Jadi Pemicu Pandemi Baru':
Lebih lanjut, Dicky menjelaskan ada beberapa kriteria yang harus ditemukan di sebuah penyakit, untuk kemudian bisa digolongkan sebagai 'Disease X'.
"Kriterianya cepat sekali menularnya, dan umumnya bicara cepat terutama mereka ditularkan melalui udara, kontak fisik, dan cairan tubuh. Kedua penyakit ini belum ada obat dan vaksin. Ketiga masyarakat secara umum belum memiliki imunitas terhadap penyakit, virus, atau bakteri itu," jelas Dicky Budiman.
Adapun selain itu, Dicky juga menjelaskan bahwa Disease X juga dapat menyebabkan kematian.
"Disease X ini menyebabkan keparahan yang signifikan, bahkan kematiannya signifikan. Bisa jadi fatality rate-nya setidaknya 20-25 persen," pungkasnya.











































