Polusi Jakarta-Tangsel Ancam Pernapasan, Ini Wanti-wanti Dokter Paru!

Polusi Jakarta-Tangsel Ancam Pernapasan, Ini Wanti-wanti Dokter Paru!

Vidya Pinandhita - detikHealth
Minggu, 28 Mei 2023 06:46 WIB
Polusi Jakarta-Tangsel Ancam Pernapasan, Ini Wanti-wanti Dokter Paru!
Kualitas udara di Tangerang Selatan pagi ini (Foto: Tangkapan layar IQ Air )
Jakarta -

Kualitas udara di wilayah Jakarta dan Tangerang Selatan menunjukkan indikasi tidak sehat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan mengacu pada laman IQ Air, indeks kualitas udara di Tangsel pada pukul 06.00 WIB tergolong sangat tidak sehat yakni di angka 211.

Kondisinya tidak jauh berbeda dengan Jakarta dan sekitarnya. Kualitas udara belakangan ini hampir selalu ada di level 'tidak sehat', ditandai juga dengan langit yang tampak seperti berkabut.

Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP, FISR, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), menjelaskan, warga kini bisa melakukan pengecekan sendiri secara rutin untuk melihat kualitas udara di wilayah masing-masing. Selain itu, upaya proteksi lainnya adalah dengan menggunakan masker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk pencegahan disarankan untuk menghindari polusi seperti beraktivitas ketika jam jam polusi tidak tinggi," ujar dr Erlang saat dihubungi detikcom, Sabtu (27/5/2023).

"Kalau tidak bisa dihindari lakukan penggunaan masker," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru obstruktif kronik dan peningkatan risiko kanker serta penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke, dan lain-laindr Erlang Samoedro, SpP, FISR - Dokter paru

Bisa Seperti Apa Efek ke Kesehatan?

Paparan populasi udara yang buruk dapat memicu gangguan kesehatan dalam jangka pendek maupun panjang. Untuk jangka pendek misalnya, salah satu risiko efeknya yakni Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Sedangkan dalam jangka waktu panjang, penyakit akibat paparan polusi bisa merembet ke penyakit lain seperti gangguan jantung dan kardiovaskular.

"Kalau efek jangka pendek meningkatkan risiko infeksi pernapasan akut seperti ISPA dan pneumonia. Terutama pada populasi rentan seperti anak bayi dan orang tua serta orang yang memiliki penyakit komorbid," jelas dr Erlang lebih lanjut.

"Jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru obstruktif kronik dan peningkatan risiko kanker serta penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke, dan lain-lain," pungkasnya.




(vyp/vyp)
Polusi Ugal-ugalan
16 Konten
Dalam beberapa hari terakhir, indeks kualitas udara di Jakarta dan Tangerang Selatan menunjukkan indikasi tidak sehat. Dokter paru menjelaskan sejumlah risiko penyakit imbas paparan polusi, beserta cara mencegahnya.

Berita Terkait