Polusi Udara Bisa Masuk Rumah, Begini Biar Paru-paru Nggak Ambyar

Polusi Udara Bisa Masuk Rumah, Begini Biar Paru-paru Nggak Ambyar

Averus Kautsar - detikHealth
Selasa, 30 Mei 2023 06:25 WIB
Polusi Udara Bisa Masuk Rumah, Begini Biar Paru-paru Nggak Ambyar
Bahaya polusi udara. (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu terakhir menjadi sorotan. Secara kasat mata, lingkungan sekitar terlihat lebih berkabut imbas pekatnya debu polusi.

Polusi udara tersebut dapat berbahaya untuk tubuh. Tak hanya di luar ruangan, polusi udara juga bisa masuk ke dalam rumah dan membahayakan penghuninya, sehingga penting untuk selalu memakai masker.

Dokter spesialis paru Prof Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR menjelaskan polusi dalam rumah atau ruangan dibagi menjadi dua jenis, yakni bersumber dari dalam dan bersumber dari luar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini namanya indoor air pollution karena polusinya berada di dalam ruangan. Bisa bersumber dari ruangan itu sendiri dan dari luar ruangan," ucap Prof Agus ketika dihubungi detikcom, Senin (29/5/2023).

"Kalau dari dalam ruangan itu misalnya seperti memasak, obat nyamuk bakar kalau masih ada yang pakai, merokok dalam rumah yang paling sering, dan kegiatan yang memproduksi polutan yang lainnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk polusi yang berasal dari ruangan bisa disebabkan oleh asap kendaraan, industri, pembakaran sampah, dan polutan-polutan lainnya.

Lebih lanjut, Prof Agus menjelaskan salah satu kunci untuk mengatasi polusi di dalam rumah adalah dengan memaksimalkan sirkulasi udara.

"Cara yang paling utama ya tentu dengan menghindari membuat polusi. Maksimalkan exhaust, buka jendela, dan jangan suka bakar-bakar di rumah," kata Prof Agus.

"Selain itu juga bisa membersihkan udara di rumah dengan pembersih udara air purifier dan juga menggunakan tanaman-tanaman di dalam rumah," sambungnya.

Prof Agus juga menyoroti, paparan polusi udara dalam jangka waktu panjang dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

"Orang yang memiliki penyakit seperti asma atau jantung ini bisa mengalami risiko kronik dan harus dirawat di rumah sakit," jelas Prof Agus.

"Sedangkan untuk gejala ringan yang bisa terjadi biasanya seperti batuk, bersin, sakit, tenggorokan. Penyakit-penyakit yang sifatnya iritatif biasanya terjadi," pungkasnya.




(avk/vyp)
Polusi Ugal-ugalan
16 Konten
Dalam beberapa hari terakhir, indeks kualitas udara di Jakarta dan Tangerang Selatan menunjukkan indikasi tidak sehat. Dokter paru menjelaskan sejumlah risiko penyakit imbas paparan polusi, beserta cara mencegahnya.

Berita Terkait