Pakar Sentil Curhat Netizen Bandingkan Vonis Dokter RI Vs Malaysia soal Ganti Lutut

Pakar Sentil Curhat Netizen Bandingkan Vonis Dokter RI Vs Malaysia soal Ganti Lutut

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Selasa, 30 Mei 2023 13:04 WIB
Pakar Sentil Curhat Netizen Bandingkan Vonis Dokter RI Vs Malaysia soal Ganti Lutut
Viral curhat netizen membandingkan vonis dokter Indonesia vs di Malaysia. (Foto ilustrasi: Getty Images/bymuratdeniz)
Jakarta -

Viral netizen menceritakan kisah pasien divonis 15 dokter Indonesia perlu melakukan operasi pergantian lutut. Tidak disebutkan pasti kondisi di baliknya, tetapi ia mengaku si pasien berakhir 'sembuh' setelah dibawa ke Penang, Malaysia.

Biaya yang dikeluarkan untuk berobat di Penang, juga diklaim jauh lebih murah lantaran tidak memerlukan tindakan operasi. Spesialis orthopedi dr Asa Ibrahim meragukan kesaksian pasien, bisa saja yang bersangkutan sebetulnya belum benar-benar sembuh seperti yang diutarakan.

Pemberian obat tertentu, tidak lantas mengubah kondisi kronis pada lutut membaik seketika. Kemungkinan besar, hanya meredakan gejala. Terlebih, jika melihat vonis 15 dokter yang menganjurkan operasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi osteoarthritis atau pengapuran atau kerusakan sendi lutut yang sudah berat, memang pengobatannya dengan operasi penggantian lutut," tegas dia, dalam akun Twitter pribadinya, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Selasa (30/5/2023).

"Ini adalah penyakit degeneratif, lutut rusak karena beban puluhan tahun, terus kalau tiba-tiba sembuh ibarat jadi orang muda lagi, apakah mungkin?"

ADVERTISEMENT

dr Asa menegaskan jelas tidak mungkin. Pemberian obat, fisioterapi, suntik, konsultasi penurunan berat badan, penggunaan tongkat, hingga menjaga aktivitas disebutnya memang bisa meredakan gejala nyeri, kaku, dan lainnya. Namun, lagi-lagi, hal yang perlu diingat, tulang tidak lantas kembali 'mulus' tanpa operasi jika sudah mengalami kerusakan sendi berat.

"Jadi kalau cuma mau enakan aja osteoarthritis nggak usah jauh-jauh ke Penang abis 50 juta, itu pasien-pasien kita sehari-hari yang nggak pada mau operasi juga kita obati dengan obat. Biasa-biasa saja, pakai BPJS lagi," terang dia.

dr Asa juga menyoroti komentar netizen yang mempersoalkan dokter di Penang hanya memberikan koyo dalam kasus tersebut, mengesampingkan vonis hasil MRI yang menunjukkan pergeseran tulang belakang.

"Koyo itu patch fentanyl mungkin, obat nyeri golongan opioid atau sangat kuat, begitu nggak ditempel ya sakit lagi, orang penyakitnya masih ada," tegas dia.




(naf/up)
Berobat di RI Vs Malaysia
7 Konten
Viral curhat netizen ramai-ramai mengungkap alasan di balik memilih pengobatan di Penang, ketimbang di RI. Ternyata ini pemicunya.

Berita Terkait