Beberapa hari terakhir netizen dibuat heboh dan terheran-heran oleh lapak asongan yang menjual mainan seks atau sextoy di kawasan Jakarta Timur. Dildo hingga vibrator di lapak tersebut ditawarkan dalam kondisi 'preloved' atau sudah bekas pakai.
Menanggapi hal tersebut, spesialis dermatologi venereologi, dr Amelia Setiawati Soebyanto, SpDV mewanti-wanti penggunaan alat bantu seks bekas karena dapat menimbulkan risiko kesehatan.
"Namanya alat kesehatan seperti itu kan pasti ada bekas-bekasnya. Dicuci bersih juga nggak bisa sama. Kalau misalnya ada lecet di alat bekasnya, mungkin robek dan lain sebagainya, itu akan bisa menularkan juga kepada orang lain," terangnya saat dihubungi detikcom, Kamis (1/6/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
dr Amelia menegaskan meski telah disterilkan, alat bantu seks bekas tersebut tetap berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan. Apalagi, jika dibersihkan secara asal-asalan saja.
"Ya kita juga nggak tahu dia bersihin apa nggak ya. Terus bersihnya mungkin asal-asal aja, larutan antiseptik dan sebagainya. Tapi kan tidak semuanya bisa hancur, misalnya jamur, jamur kan nggak bisa kayak gitu," ujarnya.
Lebih lanjut, dr Amelia menyebut penggunaan alat bantu seks 'preloved' dapat menimbulkan beragam penyakit.
"Penyakitnya sih macam-macam, tergantung penularannya apa. Kalau memang infeksi jamur, dia akan berbentuk seperti infeksi jamur pada area kelamin atau di mana penggunaannya," jelasnya.
Karena risiko tersebut, dr Amelia berpesan kepada masyarakat untuk tidak membeli apalagi sampai menggunakan alat bantu seks bekas pakai.
"Sebaiknya sih tetap pakai yang baru, atau kalau bisa ya memang berhubungan seks secara wajar lah, nggak menggunakan alat-alat seperti itu," tandasnya.
NEXT: Dildo preloved di loakan banyak peminatnya