Direktur Jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha Sudhanshu Sarangi menyebut selain itu ratusan orang lainnya juga terluka akibat kejadian tersebut.
"Banyak korban luka serius. Upaya penyelamatan masih berlangsung," katanya seperti dikutip dari AFP, Minggu (4/6/2023).
Suara sirene ambulans berbunyi setiap 30 menit di luar rumah sakit besar di India, tempat penumpang yang terluka parah dibawa.
The Guardian melaporkan rumah sakit di sekitar lokasi kehabisan ruang untuk menampung jenazah sehingga SMA Bahanaga diubah menjadi kamar mayat darurat, dengan ratusan jenazah menumpuk menunggu untuk diidentifikasi oleh kerabat mereka.
Kamar mayat sementara lainnya didirikan di kawasan industri terdekat.
Di aula sekolah tersebut, teman dan kerabat yang putus asa terlihat berpindah dari satu kantong mayat ke kantong berikutnya, untuk mencari kerabat mereka.
Toton Sekh juga berlari ke lokasi pada Sabtu pagi untuk mencari keponakannya, Abu Taher Shekh, 24, dari Basanti di Benggala Barat, yang pergi ke Chennai untuk bekerja. Dia mengatakan lokasi kecelakaan itu menyerupai pemandangan neraka dengan 'tumpukan mayat yang disimpan di sekolah'.
"Para pejabat mengatakan beberapa mayat masih tergeletak terperangkap di dalam gerbong kereta yang rusak dan butuh waktu untuk mengeluarkan mereka semua," kata Toton.
Next: Pengakuan korban selamat
Simak Video "Video Tan Shot Yen: Kita Nggak Perlu Belajar dari Negara Orang untuk MBG"
(kna/kna)