Cerita Korban Kecelakaan Maut Kereta India: Bak Diberi Kesempatan Hidup Kedua

Cerita Korban Kecelakaan Maut Kereta India: Bak Diberi Kesempatan Hidup Kedua

Charina Elliani - detikHealth
Minggu, 04 Jun 2023 16:59 WIB
Cerita Korban Kecelakaan Maut Kereta India: Bak Diberi Kesempatan Hidup Kedua
Kecelakaan kereta api di India menyisakan trauma bagi korban yang selamat. (Foto: via REUTERS/ANI)
Jakarta -

Peristiwa kecelakaan kereta terbesar di India dalam 20 tahun terakhir yang melibatkan tiga kereta menewaskan kurang lebih 290 korban jiwa dan lebih dari 800 korban luka-luka.

Mohammad Afzal, 19, salah satu korban selamat dari peristiwa tersebut terjebak dalam kondisi gangguan kecemasan tingkat tinggi setelah kehilangan teman sebangkunya yang diketahui bernama Mohammad Mazhar.

Hingga lebih dari 20 jam sejak kecelakaan naas tersebut terjadi, keberadaan Mazhar masih belum diketahui. Bahkan, keluarga Mazhar diketahui telah melakukan pencarian hingga 200 kilometer dari lokasi kecelakaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"30 menit setelah naik kereta, kecelakaan itu terjadi. Kami bisa merasakan kereta berguling setidaknya tiga kali," ujar Afzal, dikutip dari Al Jazeera.

"Saya mencoba mencarinya selama setidaknya 4 jam. Tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya. Saya akan merasa tenang hanya jika saya menemukannya," sambung Afzal.

ADVERTISEMENT

Kerabat Afzal, Amna Begum, mengaku masih memegang harapan bisa menemukan Mazhar.

"Kami hanya ingin tahu apakah dia masih hidup. Kami langsung tiba di sini setelah mendengar berita. Sudah hampir satu hari dan kami belum mendengar berita tentangnya," ucap Amna.

Para korban selamat dari kecelakaan itu menggambarkan pengalaman mereka sebagai 'kesempatan hidup kedua'. Manoranjan Malik, 42, mengalami patah kaki setelah terjebak dalam bagian kereta selama lebih dari 12 jam.

"Saya kehilangan kesadaran. Hal selanjutnya yang saya ingat adalah seseorang menarik saya keluar. Ketika saya melihat ke langit terbuka, saya tidak bisa mengerti di mana say berada," kata Malik.

"Ini terasa seperti kesempatan hidup kedua," sambungnya.

Para penduduk Bahanaga, yang tinggal kurang lebih 200 meter dari lokasi kecelakaan mengatakan kecelakaan tersebut terjadi begitu saja hanya dalam hitungan menit.

"Kami mendengar suara keras, suara yang tidak pernah kami dengar sebelumnya. Suaranya bertahap, tidak hanya satu suara," ujar Ganbhyan Behera, salah satu penduduk.

"Ketika kami bergegas ke lokasi kejadian, tidak ada yang bisa terlihat. Tapi kamu bisa mendengar teriakan. Kami mengikuti suara teriakan itu dan berusaha untuk menyelamatkan sebanyak mungkin orang," tambahnya.

Meski kini operasi penyelamatan telah berakhir dan area kejadian telah 'dibersihkan', pihak berwajib mengaku salah satu tantangan terbesar ke depannya adalah untuk mengidentifikasi tubuh-tubuh dan mengembalikan orang-orang sepertiAfzal kembali ke keluarga mereka.




(kna/kna)

Berita Terkait