Korban tewas dalam kecelakaan kereta yang tragis di Odisha, India, tercatat telah mencapai 278 orang. Jenazah yang tak kunjung dijemput atau dikenali oleh pihak keluarga akhirnya diawetkan.
"Sekitar 1.100 orang terluka dalam kecelakaan itu, di mana sekitar 900 orang dipulangkan setelah dirawat," kata pejabat Kereta Api Pusat Timur, Rinkesh Ray, dikutip dari Independent UK, Selasa (6/6/2023).
"Sekitar 200 orang dirawat di berbagai rumah sakit di negara bagian," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari ratusan jenazah tersebut. tidak semuanya bisa diidentifikasi dan dikenali oleh pihak keluarga. Ini membuat pihak rumah sakit banyak yang kewalahan.
Melihat kondisi itu, sebuah rumah sakit di India akan memulai proses membalsem para korban yang tidak dikenal ini. Diketahui, jumlah jenazah yang belum diklaim oleh keluarga dan akan dibalsem sudah mencapai lebih dari 100 jenazah.
Pakar anatomi dan forensik dipanggil ke AIIMS Bhubaneswar terlibat dalam proses pengawetan jenazah dengan cara dibalsem. Ia mengatakan cara ini dilakukan karena rumah sakit kewalahan dan tidak memiliki fasilitas pendingin jenazah yang cukup.
Tak hanya di rumah sakit, sebuah sekolah yang terletak tidak jauh dari tempat kejadian juga dimanfaatkan sebagai kamar mayat. Banyak jenazah korban kecelakaan itu diletakkan di dalam ruang kelas, beranda, hingga mushola.
Jenazah-jenazah itu terbungkus kain putih hingga plastik. Kondisinya juga sudah mulai membusuk karena suhu di Balasore lebih dari 30 derajat celcius dan kipas angin tidak berfungsi.
(sao/vyp)











































