Bayi Ini Lahir dari Transplantasi Rahim Pakai Operasi Robot Pertama di Dunia

Bayi Ini Lahir dari Transplantasi Rahim Pakai Operasi Robot Pertama di Dunia

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 07 Jun 2023 07:31 WIB
Bayi Ini Lahir dari Transplantasi Rahim Pakai Operasi Robot Pertama di Dunia
Ilustrasi bayi lahir dari transplantasi rahim pakai robot pertama di dunia (Foto: Getty Images/iStockphoto/ledynimfa)
Jakarta -

Seorang anak lahir dari rahim yang ditransplantasikan dan ditanam menggunakan operasi robot pertama di dunia. Anak laki-laki yang lahir di Swedia itu memiliki berat enam pons 13 ons atau sekitar 3 kg. Ia lahir dengan operasi sesar dua minggu lebih awal, akhir Mei 2023.

Kini kondisi sang ibu (35), anak, dan pendonor organ yang merupakan kerabat dilaporkan baik-baik saja.

Sebelumnya, tim peneliti terkemuka dunia di University of Gothenburg, mengoperasi ibu dan pendonor organ melalui keyhole surgery atau operasi minimal yang dibantu robot tanpa tahapan pembedahan besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendonor melepaskan rahimnya dan diangkat melalui vagina, sementara organ penerima dimasukkan ke dalam panggulnya melalui sayatan kecil sebelum ditempelkan ke vagina dan jaringan di sekitarnya.

Pembedahan robot jauh lebih tidak invasif, mengurangi risiko infeksi dan pendarahan. Selain itu, memungkinkan pasien untuk pulih kembali lebih cepat.

ADVERTISEMENT

Ahli bedah juga memasukkan kamera dan lengan robot dengan instrumen bedah yang terpasang melalui lubang masuk kecil di perut bagian bawah.

Mereka kemudian mengarahkan lengan robot melalui alat yang menyerupai joystick di konsol. Secara bersamaan, mereka dapat melihat gambar 3D seluler dan beroperasi dengan sangat presisi atau tepat. Transplantasi ini terjadi pada Oktober 2021 di Rumah Sakit Universitas Sahlgrenska.

"Dengan operasi lubang kunci yang dibantu robot, kami dapat melakukan operasi presisi yang sangat halus," Pernilla Dahm-Kähler, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Akademi Sahlgrenska, Universitas Gothenburg, sekaligus ahli bedah utama dalam operasi rumit pada penerima.

"Teknik ini memberikan akses yang sangat baik untuk operasi jauh ke dalam panggul. Ini adalah operasi masa depan, dan kami bangga dan senang dapat mengembangkan transplantasi rahim ke tingkat teknis invasif minimal ini," lanjutnya.

Pada pendonor, rahim diangkat sedikit demi sedikit menggunakan operasi robot. Langkah terakhir melibatkan pelepasan rahim dari pembuluh darahnya dan mengeluarkannya melalui vagina dalam kantong laparoskopi.

Sementara penerima organ dimungkinkan untuk memasukkan rahim ke dalam panggul wanita melalui sayatan kecil, pertama menjahitnya dengan pembuluh darah dan kemudian menjahitnya ke vagina dan jaringan pendukung semuanya dibantu dengan operasi robot.

10 bulan kemudian, embrio yang dibuat oleh IVF (in vitro fertilization) sebelum transplantasi dimasukkan ke dalam rahim yang ditransplantasikan dan beberapa minggu kemudian kehamilan diverifikasi.

Calon ibu merasa sehat selama kehamilannya, bahkan tak ada kendala saat dioperasi sesar dua minggu lebih awal.

"Dengan teknik bantuan robot, prosedur yang sebelumnya dianggap tidak mungkin dilakukan dengan operasi lubang kunci standar dapat dilakukan. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari evolusi di bidang ini dengan tujuan keseluruhan untuk meminimalkan trauma pada pasien yang disebabkan oleh pembedahan," kata Niclas Kvarnström, ahli bedah transplantasi yang melakukan penjahitan pembuluh darah yang rumit pada penerima.

baca juga




(suc/suc)

Berita Terkait