Asal-usul merebaknya virus Corona masih jadi teka-teki. Seorang ahli virologi terkemuka yang berbasis di Institut Virologi Wuhan, Dr Shi Zhengli, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk meneliti virus Corona yang disebut-sebut, bersumber dari kelelawar.
Dr Shi dan sejumlah pihak terkait dari Beijing bersikeras menyangkal kemungkinan COVID-19 bermula dari kegagalan percobaan di laboratorium. Namun kini, salah satu rekannya mengungkapkan Dr Shi sempat takut akan kemungkinan virus Corona betul-betul bersumber dari laboratorium di Wuhan.
Profesor Wang Linfa, yang dijelaskan oleh BBC sebagai rekan Dr Shi, mengatakan ilmuwan menghabiskan 'malam tanpa tidur' demi menelusuri sampel virus beku di Institut Virologi Wuhan (WIV). Mereka sempat takut, ada kemungkinan virus Corona memang bertelur di dalam aula fasilitas. Namun menurutnya, ketakutan tersebut tak kunjung terbukti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar tersebut menggambarkan bagaimana para ilmuwan asal China yang sebelumnya gigih menyangkal kemungkinan hipotesis kebocoran laboratorium, ternyata diam-diam mengeksplorasi kemungkinan awal wabah.
Ahli penyakit menular baru yang berbasis di Singapura, Profesor Wang, bekerja sebagai profesor kehormatan di WIV. Ia bekerja sama dengan tim di WIV pada Januari 2020, karena kasus COVID-19 baru mulai muncul di Wuhan.
Dalam acara 'Fever: The Hunt for Covid's Origin, serial BBC Radio 4', Profesor Wang menyebut Dr Shi sangat prihatin dengan temuannya, bahwa virus Corona yang mirip dengan yang dipelajari WIV menyebar di kota tempat laboratorium itu berada.
"Hal yang ada di pikirannya adalah 'apa yang terjadi jika ada sampel di labnya yang dia tidak tahu memiliki virus yang telah mencemari sesuatu dan keluar'," katanya, dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/6/2023). Sembari ia menambahkan, Dr Shi sempat memeriksa semua sampel untuk memastikan, tidak ada virus di laboratoriumnya yang mendekati SARS-CoV-2.
"Dia menghabiskan minggu pertama melalui setiap urutan untuk memastikan tidak ada yang mendekati," imbuh Profesor Wang.
Lebih lanjut menurutnya, Dr Shi 'sangat lega' lantaran mengacu pada auditnya, tidak ada COVID-19 atau virus apa pun yang terkait erat dengan penyakit yang merebak. Untuk lebih meredakan kekhawatirannya akan potensi kebocoran, Dr Shi juga meminta timnya untuk menyerahkan sampel darah untuk antibodi COVID-19.
Jika ada yang dinyatakan positif, itu akan menjadi tanda bahwa pada beberapa hari dan pekan sebelumnya, mereka telah terinfeksi virus. Hal itu dapat menunjukkan potensi kebocoran yang tidak disengaja dari WIV. Namun menurutnya, semua staf sudah dinyatakan negatif.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)











































