Viral Pembalut Khusus buat 'Anyang-anyangan', Dokter Wanti-wanti Hal Ini

Viral Pembalut Khusus buat 'Anyang-anyangan', Dokter Wanti-wanti Hal Ini

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 12 Jun 2023 11:00 WIB
Viral Pembalut Khusus buat Anyang-anyangan, Dokter Wanti-wanti Hal Ini
Ilustrasi pembalut. (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Viral testimoni pemakaian pembalut yang sebenarnya khusus ditujukan untuk pengidap inkontinensia, kondisi yang mengganggu fungsi kandung kemih sehingga seseorang tidak bisa mengontrol keluarnya urine (kebocoran urine). Namun, beberapa warganet yang tidak mengidap kondisi tersebut ikut memakainya untuk kondisi darurat di sela-sela 'kepepet' buang air kecil.

"Pembalut ini ngebantu banget kalo misal para cewe biasanya kan ngalamin anyang2an. Kebelet pipis banget, tapi pas keluar cuma sak cuil. Dan nggak bocor sama sekali kok," cerita salah satu netizen yang mencoba, dikutip detikcom Senin (12/6/2023).

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Dinda Derdameisya, SpOG, sebaiknya para wanita menghindari pemakaian pembalut semacam ini dalam frekuensi yang terlalu sering. Terlebih, jika sama sekali tidak memiliki kendala untuk menahan buang air kecil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengidap inkontinensia disebut dr Dinda memang memiliki permasalahan seamacam itu, khususnya saat batuk dan bersin.

"Dan sebenarnya jumlah urine yang keluar juga kecil," kata dia, saat dihubungi detikcom Senin (12/6/2023).

ADVERTISEMENT

Namun, tetap saja, pembalut yang dipakai memiliki daya serap tinggi sehingga memungkinkan peningkatan risiko keputihan hingga infeksi di area genital. Termasuk salah satunya infeksi saluran kemih.

"Jadi kalau misalnya tujuannya supaya saat batuk dan bersin, keluar sedikit buat ibu-ibu terlebih yang sudah punya banyak anak, itu nggak apa-apa, cuma jangan sering dipakai," terang dia.

"Karena itu kan kotor, lembap," lanjutnya.

Sama dengan risiko bayi yang mengalami infeksi jamur hingga alergi saat memakai pampers, hal yang sama juga bisa mengintai wanita bila sengaja memakai pembalut urine dalam waktu lama.

"Apalagi aktivitas kita lebih tinggi dari bayi," sambung dia.

Bila tetap ingin menggunakan, dr Dinda berpesan ada baiknya mengganti pembalut sesegera mungkin untuk menghindari beragam risiko.




(naf/up)

Berita Terkait