Alasan IDI Cs Putuskan Batal Mogok Kerja Tolak RUU Kesehatan 14 Juni

Alasan IDI Cs Putuskan Batal Mogok Kerja Tolak RUU Kesehatan 14 Juni

Averus Kautsar - detikHealth
Rabu, 14 Jun 2023 11:29 WIB
Alasan IDI Cs Putuskan Batal Mogok Kerja Tolak RUU Kesehatan 14 Juni
Sejumlah nakes menggelar demonstrasi di depan gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Massa menyuarakan penolakan pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law. (Rumondang N/detikcom)
Jakarta -

Tenaga kesehatan dari 5 organisasi profesi memutuskan untuk membatalkan aksi mogok yang rencananya akan dilakukan pada hari ini. Aksi mogok tersebut menjadi buntut protes pembahasan RUU Kesehatan Omnibus Law yang saat ini masih terus berjalan.

Juru bicara aksi damai penolakan RUU Kesehatan dr Beni Satria mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan pengurus IDI (Ikatan Dokter Indonesia) di seluruh wilayah. Berdasarkan hasil mendengar pandangan, aksi mogok tersebut pun akhirnya ditunda.

"Sesuai rapat koordinasi dengan pengurus IDI wilayah dan IDI cabang dan setelah mendengar pandangan, pendapat, dan masukan-masukan dari majelis, Ketua Umum memutuskan aksi lanjutan 14 juni tidak jadi atau ditunda," ucap dr Beni ketika dikonfirmasi detikcom, Rabu (14/6/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dr Beni menambahkan bahwa pada saat ini seluruh tenaga kesehatan masih fokus dengan pelayanan pada masyarakat.

"Seluruh sejawat masih fokus pada pelayanan pasien di masing-masing rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang sempat tertunda," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Terkait penundaan aksi mogok penolakan RUU Kesehatan, Ketua Umum DPP PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Harif Fadhillah menjelaskan hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah terkait RUU Kesehatan yang belum disahkan.

"Kami semalam sudah rapat 5 organisasi profesi dan melakukan kesepakatan untuk menunda aksi cuti pelayanan. Hal itu dilakukan karena perkembangan RUU Kesehatan yang semula kabarnya akan disahkan hari ini dan ternyata belum. Jadi kami masih punya peluang upaya termasuk dialog dengan DPR atau juga dengan pemerintah," ucap Harif saat dikonfirmasi Rabu (14/6/2023).

Selain itu, Harif juga menambahkan bahwa pihaknya terus akan melakukan konsolidasi. Menurutnya, penundaan aksi mogok menjadi salah satu langkah kehati-hatian agar tidak berdampak luas.

"Ini punya dampak pada tenaga kesehatan juga, walaupun mogok juga sebenarnya untuk masyarakat. Jadi jangan sampai tidak hati-hati dan tergesa-gesa," kata Harif.

"Kita berharap dengan itu kita masih bisa membicarakannya dengan lebih teliti," pungkasnya.

Adapun sebelumnya 5 organisasi profesi yang terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Persatuan dokter Gigi Indonesia (PDGI) melakukan unjuk rasa menuntut pembahasan RUU Kesehatan untuk segera dihentikan.

RUU Kesehatan dinilai masih menyimpan banyak masalah dan terkesan buru-buru untuk disahkan.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Momen IDI hingga PDGI Demo, Tolak RUU Kesehatan"
[Gambas:Video 20detik]
(avk/naf)

Berita Terkait