Populasi Tikus di Paris Meledak sampai 3 Kali Lipat Jumlah Manusia, Kok Bisa?

Populasi Tikus di Paris Meledak sampai 3 Kali Lipat Jumlah Manusia, Kok Bisa?

Averus Kautsar - detikHealth
Jumat, 16 Jun 2023 16:59 WIB
Populasi Tikus di Paris Meledak sampai 3 Kali Lipat Jumlah Manusia, Kok Bisa?
Ilustrasi tikus. (Foto: AFP/Istimewa)
Jakarta -

Kota Paris kini menjadi sorotan dunia. Pasalnya, kini kota tersebut dihebohkan dengan ledakan populasi tikus, yang kini mencapai enam juta ekor. Kok bisa sih?

Menyusul kondisi tersebut, pemerintah kota Paris di Prancis berencana membentuk sebuah komite untuk melakukan penyelidikan apakah warga Paris harus mulai hidup berdampingan dengan tikus.

"Dengan panduan dari walikota, kami telah memutuskan untuk membentuk sebuah komite untuk masalah kohabitasi," kata Anne Souyris, wakil walikota Paris untuk kesehatan masyarakat dikutip dari RT, Jumat (16/6/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan tersebut lantas mengundang pro dan kontra di berbagai kalangan. Namun tak sedikit yang menilai kebijakan tersebut menjadi perubahan signifikan dari langkah-langkah yang sebelumnya pernah dilakukan Paris untuk mengatasi populasi tikus.

Diperkirakan, saat ini jumlah tikus yang ada di Paris mencapai 6 juta ekor. Jumlah tersebut lebih banyak nyaris 3:1 dengan jumlah populasi warga Paris yang hanya mencapai 2,1 juta orang.

ADVERTISEMENT

Paris dan banyak kota besar lainnya di dunia seperti New York telah mengalami peningkatan masalah tikus dalam beberapa tahun terakhir. New York telah menjadi 'korban' serbuan tikus semenjak pandemi COVID-19.

Sedangkan di Paris, masalah tikus semakin parah setelah terjadi pemogokan nasional menentang peningkatan usia pensiun negara. Hal tersebut menyebabkan sampah menumpuk di jalanan dan menjadi sarang tikus.

Langkah kota Paris untuk mengatasi permasalahan populasi tikus bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2017 Paris bahkan mengeluarkan dana 1,8 juta dollar AS (Rp 26,8 miliar) untuk berbagai kebijakan anti-tikus. Beberapa di antaranya adalah kebijakan tempat sampah kedap udara hingga penggunaan racun tikus dalam skala besar.

Walau timbul pro kontra di tengah masyarakat, kelompok pecinta hewan yang ada di Prancis bernama Paris Animal Zoopolis (PAZ) mengatakan bahwa kebijakan tersebut jauh lebih baik dan efektif.

"Metode pengendalian tikus yang sebelumnya tidak efektif dan kejam. Metode terbaru ini sangat penting," ujar pihak PAZ.

"Ketika kami berbicara tentang 'hidup bersama' dengan tikus. Kami tidak bermaksud tinggal bersama di rumah. Tetapi memastikan bahwa hewan-hewan ini tidak menderita dan kami tidak diganggu," tambahnya lagi.




(avk/vyp)

Berita Terkait