Sepekan ini diramaikan kabar dokter di Sri Lanka menemukan batu ginjal yang diklaim merupakan terbesar di dunia. Batu ginjal tersebut berhasil dikeluarkan dari tubuh seorang pensiunan tentara. Beratnya mencapai 801 gram, lima kali lipat dari berat rata-rata ginjal pria.
Batu ginjal milik Canistis Coonge (62) itu memiliki panjang hingga 13,37 cm. Umumnya, batu ginjal berukuran besar hanya sepanjang 10-12 cm.
"Pengangkatan batu ginjal terbesar dan terberat di dunia melalui operasi besar terjadi pada 1 Juni di Rumah Sakit Angkatan Darat Kolombo," kata pernyataan militer, dikutip dari South China Morning Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perbincangan di stasiun TV lokal Swarnavahini, Coonge mengatakan ia mengalami sakit perut sejak tiga tahun terakhir. Meskipun sudah minum obat, sakit perutnya tidak kunjung hilang.
"Saya kemudian melakukan pemeriksaan dan dianjurkan untuk menjalani prosedur operasi," kata Coonge.
Penemuan ini telah melampaui kasus ginjal terbesar yang sebelumnya tercatat 620 gram dari seorang pasien di Pakistan pada 2008 menurut Guinness World Record.
"Hal terpenting bagi kami adalah ginjal berfungsi normal meskipun ada batu ini," kata ahli bedah militer K Sutharshan.
Penyebab Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan endapan padat yang tercipta dari zat kimia di dalam urin. Batu ginjal memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari sekecil butiran pasir hingga belasan cm seperti yang dimiliki Coonge.
Spesialis urologi dr Dwi Waskito, SpU menjelaskan batu ginjal ukuran besar seperti dalam kasus tersebut biasanya dialami oleh pasien yang mengalami infeksi saluran kemih.
"Kalau yang besar-besar biasanya punya kelainan saluran. Jadi dia mengalami sumbatan di saluran urin yang menyebabkan urinnya tidak keluar dengan lancar yang akhirnya menyebabkan pengendapan," ungkap dr Dwi saat ditemui di RSUD Dr Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan, Jumat (16/6/2023).
Ia menambahkan pembentukan batu ginjal terjadi ketika urin mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal, antara lain kalsium, oksalat, dan asam urat. Semua zat tersebut sulit dihancurkan cairan urin sehingga memicu pembentukan batu ginjal.
Beberapa orang memiliki potensi lebih besar terkena batu ginjal. Faktor risiko ini terdiri dari riwayat genetik, usia, dan kekurangan cairan, Dehidrasi meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.
"Bisa juga dari diet pasien yang tinggi purin yang menyebabkan kadar kalsium di urin tinggi. Dehidrasi, asupan air yang kurang, itu juga bisa memicu konsentrasi pembentukan batu di ginjal," paparnya.
NEXT: Gejala batu ginjal
Gejala Batu Ginjal
dr Dwi mengatakan tidak semua pengidap batu ginjal merasakan gejala. Namun, gejala paling umum yang kerap dirasakan adalah nyeri di area perut.
Jika ukurannya kecil, gejala batu ginjal lebih tidak terasa dan sulit dideteksi. Tanda-tanda keberadaan batu ginjal baru dapat dirasakan apabila batu ginjal berukuran besar dan tertahan di ginjal, berpindah ke ureter, atau menimbulkan infeksi.
"Kalau nyerinya untuk ginjal dia khas, istilah costovertebral, jadi pinggang bagian atas. Cirinya hilang timbul atau nyeri kolik. Kalau disertai keluhan lain seperti demam dan tanda-tanda infeksi, sebaiknya periksa ke RS," tuturnya.
Ciri-ciri batu ginjal lainnya antara lain:
- Rasa sakit hebat di bagian samping pinggang atau perut bagian bawah
- Rasa sakit menjalar ke perut bagian bawah sampai pangkal paha
- Pada pria terasa nyeri di testis dan skrotum
- Nyeri atau rasa terbakar ketika buang air kecil
Pengobatan Batu Ginjal
Salah satu penanganan batu ginjal adalah dengan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy atau ESWL. Prosedur ini dilakukan dengan mengarahkan alat pemancar gelombang suara frekuensi tinggi ke titik posisi endapan ginjal.
"Pasien batu ginjal ditangani tanpa operasi. Jadi pada kasus-kasus yang batu ginjalnya di bawah 2 cm, bisa dilakukan prosedur ini," pungkas dr Dwi.
Simak Video "Video: Hati-hati! Inilah Gejala Awal Penderita Batu Ginjal"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)











































