Cara Bertahan Hidup 4 Anak Korban Pesawat Selamat 40 Hari di Hutan Amazon

Terpopuler Sepekan

Cara Bertahan Hidup 4 Anak Korban Pesawat Selamat 40 Hari di Hutan Amazon

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Sabtu, 17 Jun 2023 13:02 WIB
Cara Bertahan Hidup 4 Anak Korban Pesawat Selamat 40 Hari di Hutan Amazon
empat bocah berhasil selamat dan bertahan hidup di hutan Amazon (Foto: Colombian Air Force/Handout via REUTERS)
Jakarta -

Empat bocah yang menjadi korban pesawat jatuh di Kolombia berhasil ditemukan dalam kondisi selamat setelah hilang selama 40 hari di hutan Amazon yang ganas. Insiden pesawat jatuh tersebut diketahui menewaskan tiga orang dewasa, termasuk ibu dari empat bocah itu.

Anak-anak yang berusia 13, 8, 4, dan 1 tahun itu diselamatkan pada Jumat lalu, setelah penyelamat menelusuri hutan selama berminggu-minggu di daerah terpencil.

Paman dari anak-anak tersebut, Fidencio Valencia, mengungkapkan bahwa mereka bertahan hidup dengan memakan tepung singkong yang dikenal sebagai fariña yang tersedia di pesawat. Tepung tersebut merupakan sumber karbohidrat yang umum di wilayah Amazon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat pesawat jatuh, mereka mengeluarkan fariña, dan dengan itu, mereka selamat," kata Valencia.

"Setelah fariña habis, mereka mulai memakan bijinya," imbuhnya lagi.

ADVERTISEMENT

Organisasi Masyarakat Adat Amazon Kolombia mengungkap kelangsungan hidup anak-anak tersebut merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam, yang diajarkan dan dipelajari dari ibu mereka. Cara hidup itu juga disebut telah dipraktikkan sejak usia sangat dini.

Hal serupa juga diungkapkan oleh nenek dari ibu anak-anak tersebut, Fatima Valencia. Menurut laporan AFP, anak tertua yang berusia 13 tahun, memiliki sifat seperti pejuang dan selalu menjaga adik-adiknya, termasuk memberi mereka makan buah-buahan dari hutan.

Adiknya yang berusia 9 dan 4 tahun juga sangat terampil berjalan menembus hutan. Pengetahuannya tentang hutan, membantu anak-anak lainnya bertahan hidup.

Di samping itu, Carlos Peres, seorang profesor ekologi hutan tropis di University of East Anglia di Inggris yang telah bekerja dengan delapan kelompok etnis di hutan Amazon, membeberkan dalam sebuah wawancara terkait cara anak-anak tersebut bertahan hidup.

Empat anak Barat dengan usia yang sama akan mati di sana, katanya, tetapi banyak anak dari komunitas Pribumi di Amazon menjadi dewasa sangat dini dan pada usia dini mempelajari keterampilan dasar untuk bertahan hidup di hutan, termasuk cara mencari makanan dan cara menghindari predator. Di beberapa komunitas tempat dia bekerja, anak-anak mungkin mulai memanjat pohon sejak usia 1 tahun," kata dia.

Meski begitu, pengalaman semacam itu akan meninggalkan traumatis bagi anak-anak. Pasalnya, hutan Amazon sendiri terkenal sebagai rumah bagi hewan-hewan buas, seperti jaguar, ocelot, ular, buaya, dan lainnya.

Halaman 2 dari 2
(suc/kna)

Berita Terkait