Viral Dialami Anak di Bali usai Digigit Anjing, Kenapa Rabies Bikin Takut Air?

Jakarta -

Viral video yang menunjukkan seorang anak perempuan kejang-kejang dan tidak mau minum air. Anak itu dilaporkan dalam kondisi terinfeksi rabies setelah digigit anjing peliharaannya.

Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menyebut anak tersebut sempat dirawat di RSUD Buleleng pada 10 Juni dan meninggal keesokan harinya. Sebulan sebelumnya, anak tersebut digigit anjing peliharaannya dan mengalami luka goresan.

"Anak perempuannya sudah tidak bisa minum, gelisah, dan takut angin," kata dr Nadia kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rabies adalah virus berbahaya yang menyebabkan radang otak. Hewan dapat menyebarkan rabies ke manusia melalui gigitan dan cakaran.

Kenapa orang yang terkena rabies menjadi takut air?

Gejala takut air pada pasien rabies atau hidrofobia disebabkan rasa sakit yang luar biasa saat menelan cairan termasuk air bahkan air liur. Infeksi rabies menyebabkan kejang hebat di tenggorokan saat pasien mencoba menelan.

Bahkan pikiran untuk menelan air dapat menyebabkan kejang, sehingga tampaknya pasien tersebut takut akan air.

"Karena kalau kena air dia merasa seperti tercekik, atau kena udara dia merasa seperti tercekik, akibatnya ia tidak mau minum, akibatnya air liurnya terkumpul," kata Anggota UKK Penyakit Infeksi Tropik Ikatan Dokter Indonesia (IDAI), Dr dr Novie H Rampengan SpAK, DTM&H, MCTM (TP), dalam media briefing, Sabtu (17/6).

"Waktu air liurnya terkumpul itu virus rabies juga ada di situ. Biar berlanjut terus ia akan sulit bernapas atau mengalami henti jantung, hingga kematian," sambungnya.

Hidrofobia adalah karakteristik dari rabies yang ganas. Ciri klasik rabies lainnya adalah kesadaran yang berfluktuasi, kondisi mental yang berubah, aerofobia sampai kejang.

Lebih lanjut, dr Novie menegaskan rabies perlu ditangani sesegera mungkin karena dapat berkembang dengan cepat dan berujung kematian. Berikut beberapa gejala rabies yang perlu diwaspadai: