Darurat Corona di Indonesia Selesai, Satgas COVID-19 Bubar?

Darurat Corona di Indonesia Selesai, Satgas COVID-19 Bubar?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 23 Jun 2023 07:30 WIB
Darurat Corona di Indonesia Selesai, Satgas COVID-19 Bubar?
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto: dok. BNPB)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo telah mencabut 'status darurat' pandemi COVID-19. Kebijakan ini diambil setelah melihat kondisi Corona di Indonesia yang sudah semakin terkendali untuk memulai masa endemi.

Keputusan pencabutan ini dilandasi jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 yang sudah jauh lebih rendah, jika dibandingkan dengan awal kemunculannya. Sejauh ini, kasus aktif COVID-19 di Indonesia sudah cukup rendah dari gelombang kasus sebelumnya, yakni 0,14 persen.

Bahkan jumlah sero survei antibodi SARS-CoV-2 menunjukkan proporsi di masyarakat yang sangat tinggi hingga mencapai 99 persen. Melihat perkembangan tersebut, bagaimana nasib Satgas COVID-19 ke depannya?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satgas yang menangani COVID-19 merupakan lembaga ad hoc yang dibentuk untuk menangani darurat kesehatan masyarakat di Indonesia," jelas juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Kamis (22/6/2023).

"Seperti melihat kondisi COVID-19 yang semakin membaik, maka peran dan fungsi satgas akan disesuaikan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Meski 'status darurat' telah dicabut, virus penyebab COVID-19 tidak akan hilang. Maka dari itu, masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti anjuran-anjuran pemerintah, termasuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat di masa endemi, untuk mencegah penularan COVID-19 dan penyakit menular lainnya.

Wiku juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada banyak pihak yang selama ini telah saling membantu dalam penanganan COVID-19.

"Sebagai juru bicara pemerintah dan koordinator tim pakar penanganan COVID-19, serta mewakili seluruh jajaran Satgas penanganan COVID-19 menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh kementerian dan lembaga, TNI dan Polri, pemerintah daerah provinsi sampai dengan tingkat RT atau RW," ungkap Wiku.

"Para tenaga medis kesehatan dan relawan, para pakar dan akademisi, tokoh masyarakat dan agama, media massa dan masyarakat Indonesia yang terus bergotong-royong dalam penanganan COVID-19 di Indonesia selama tiga tahun terakhir," pungkasnya.




(sao/kna)

Berita Terkait