Fajri Bukan Satu-satunya, Ini Sederet Kasus Obesitas Ekstrem di Indonesia

Fajri Bukan Satu-satunya, Ini Sederet Kasus Obesitas Ekstrem di Indonesia

Agisna Riawan - detikHealth
Minggu, 25 Jun 2023 13:30 WIB
Fajri Bukan Satu-satunya, Ini Sederet Kasus Obesitas Ekstrem di Indonesia
Selain Fajri, ada sejumlah kasus obesitas ekstrem yang sempat menggemparkan masyarakat. (Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing)
Jakarta -

Baru-baru ini terdapat kasus obesitas yang dialami oleh Muhammad Fajri yang memiliki bobot tubuh 300 kilogram. Pria tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis, 22 Juni 2023.

Fajri merupakan salah satu pengidap obesitas morbid yang memiliki bobot tubuh 300 kilogram. Pada 22 Juni 2023, Fajri dinyatakan meninggal dunia lantaran mengalami syok sepsis.

KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM dr Sidharta Kusuma Manggala mengatakan sebelum dirawat di RSCM, Fajri mengalami infeksi di bagian kaki kanan akibat kecelakaan motor. Saat dirawat, infeksi di kakinya semakin berat, sampai ke paru-paru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam perjalanannya, infeksi di kakinya itu semakin berat ada infeksi di bagian paru2nya, infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya syok sepsis," katanya dalam konferensi pers, Kamis (22/4/2023).

Selain itu, Fajri mulai mengalami kegagalan organ. Jantungnya mulai tidak berfungsi, tekanan darah turun, sampai ginjal bermasalah karena syok sepsisnya.

ADVERTISEMENT

Meskipun begitu, ternyata Fajri bukanlah pengidap obesitas ekstrem satu-satunya di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu, telah terjadi beberapa kasus obesitas ekstrem yang serupa dengan Fajri.

1. Yudi Hermanto (110 Kg)

Pengidap obesitas ekstrem berasal dari Karawang, Jawa Barat yaitu Yudi Hermanto, memiliki bobot tubuh 310 kilogram. Saat mengalami kondisi tersebut Yudi menjalani perawatan di RSUD Karawang.

Berdasarkan laporan dari detiknews, Yudi mengungkapkan bahwa berat badannya mulai meningkat sejak tahun 2015. Ketika itu, Yudi bekerja menjadi petugas keamanan di sebuah perusahaan katering di Karawang. Yudi sering mendapatkan tugas pada malam hari, dari situ Yudi sering diberikan makanan sisa dari katering oleh sopir mobil.

Menurut pengakuan Yudi, bobot tubuhnya naik hingga 110 kg, selama satu tahun bekerja sebagai petugas keamanan di tempat tersebut. Setelah Yudi berhenti bekerja dan menjadi pengangguran, pola makan Yudi semakin tidak teratur.

Kejadian yang di alami oleh Yudi berakhir pada bulan Desember 2017, Yudi meninggal dunia akibat kesulitan bernapas serta mengalami kejang-kejang setelah mandi.

2. Titi Wati (350 Kg)

Titi Wati atau biasa dikenal Titin menjadi sorotan masyarakat Indonesia pada Januari 2019 silam, karena Titin memiliki bobot tubuh 350 kilogram. Ia berasal dari Kalimantan Tengah.

Titin didiagnosis mengidap obesitas morbid yang mana serupa dengan kejadian yang Fajri alami. Wanita itu di evakuasi oleh sekitar 20 petugas untuk dibawa ke RSUD Sylvanus, Palangkaraya, agar mendapatkan penanganan medis.

Ketika itu, Titin menjalani operasi bariatrik, untuk membantu menurunkan bobot tubuhnya. Menurut laporan, dalam waktu satu bulan dapat mengurangi bobot tubuhnya sekitar 15-20 kilogram serta menyusutkan volume lambungnya sebesar 50 persen. Titin juga mengalami penurunan bobot tubuh sekitar 100 kilogram serta tingkat gula darahnya menurun menjadi 150.

Pada akhir Januari 2023, Titin dinyatakan meninggal dunia. Karena beliau mengalami kesulitan dalam buang air besar (BAB) dari bulan November 2022. Kondisi ini terjadi lantaran komplikasi yang disebabkan oleh obesitas serta infeksi saluran kemih.

NEXT: Aria Permana

3. Aria Permana (192 Kg)

Aria Permana menjadi perhatian masyarakat Indonesia, Ia memiliki bobot tubuh 192 kg ketika uasianya 9 tahun di bulan Agustus 2016 silam.

Arya telah ditangani oleh tim dokter ahli gizi, kejiwaan dan beberapa dokter berbagai spesialis di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Aria sempat mengalami kesulitan dalam bergerak sehingga Ia berhenti bersekolah.

Setelah dilakukan berbagai penanganan oleh tim media, Aria mendapatkan panduan dari binaragawa, Ade Rai untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Pada saat menjalani proses tersebut Aria melakukan aktivitas yang mendukungnya agar lebih banyak bergerak, seperti bermain raket bulu tangkis, barbel, stamper dan bola.

Aria mengalami penurunan bobot tubuh dari 193 kilogram menjadi 83 kilogram berkat panduan Ade Rai. Selain melakukan gaya hidup yang sehat, Aria juga sempat menjalani operasi gelambir kulit. Kondisi Aria saat ini dinyatakan lebih sehat dan bugar.

4. Sunarti (149 Kg)

Sunarti berasal dari Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pada awal 2019, Ia memiliki bobot tubuh 149 kilogram. Sunarti sempat dibawa ke RSUD Karawang lantaran mengalami sesak nafas. Pada akhir bulan Januari, Sunarti mendapatkan penanganan di RS Hasan Sadikin Bandung dan menjalani operasi bariatrik pada 18 Februari 2019.

Sunarti diperbolehkan melakukan rawat jalan pada 1 Maret 2019, dikarenakan tensi, respirasi, nadi dan suhu badannya baik. Namun, Sunarti dinyatakan meninggal dunia pada 2 Maret 2019 setelah mengalami sesak napas.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)
Pria Obesitas 300 Kg
61 Konten
Geger pria asal Tangerang, Muhammad Fajri, memiliki berat badan 300 kg. Beberapa waktu lalu, viral video dirinya diangkut menggunakan forklift ketika hendak dievakuasi ke RSUD Tangerang.

Berita Terkait