Komedian Pete Davidson baru-baru ini memeriksakan dirinya ke pusat rehabilitasi. Ia didiagnosis mengidap Post-traumatic stress disorder (PTSD) dan borderline personality disorder.
Dikutip dari Healthline, alumni The Saturday Night Live itu memang sudah lama vokal soal kondisi kesehatan mentalnya. Davidson mengidap PTSD setelah ayahnya meninggal dalam peristiwa terorisme di WTC pada 9 September 2001. Ia juga menderita borderline personality syndrome yang membuatnya kesulitan mengatur emosi.
Asisten profesor psikiatri klinis dari NYU Langone Health Thea Gallagher, PsyD, menyoroti pentingnya memandang gangguan kesehatan mental sebagai sesuatu yang normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semakin sering kita membicarakannya (gangguan mental), maka semakin kita menganggapnya sebagai sesuatu yang normal," ucapnya dikutip dari Healthline, Selasa (4/7/2023).
Gallagher mengungkapkan gangguan mental adalah topik yang masih dipandang negatif oleh banyak orang. Walhasil, ketika ada selebriti atau figur publik yang berani berbicara tentang kesehatan mental, itu mendorong yang lain untuk lebih terbuka dengan kondisi yang dialami.
"Kita harus menghilangkan pandangan negatif. Pada kalangan muda ini memang tidak terlalu dipandang negatif dan dipermasalahkan. Tapi pada orang yang lebih tua, banyak dari mereka yang membutuhkan penanganan, tapi karena stigma negatif tadi, mereka kesulitan untuk mendapat perawatan," urainya.
Gallagher menambahkan pertolongan tidak hanya dibutuhkan oleh individu yang mengidap gangguan mental saja. Bahkan, mereka yang terlihat normal bisa saja diam-diam menderita.
"Banyak yang diam-diam sebenarnya menderita, dan itu menyebabkan dampak negatif terhadap kualitas hidupnya," tuturnya.
Bagaimana Cara Menangani Gangguan Mental?
Faktanya, tidak semua orang perlu mendapat perawatan di fasilitas rehabilitasi. Ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.
Salah satu yang paling populer adalah psikoterapi, yakni sebuah metode penanganan yang mencakup berbagai macam teknik untuk mengatasi gangguan mental yang dialami pasien. Biasanya, psikoterapi melibatkan metode penjelajahan pikiran, evaluasi perasaan dan perilaku, yang dilakukan oleh psikiater profesional dan tersertifikasi.
Lebih lanjut, Gallagher mengatakan beberapa gangguan mental dapat diatasi dengan bantuan obat-obatan. Meski tidak menyembuhkan sepenuhnya, obat-obatan tersebut dapat membantu mengendalikan gejala yang dialami.
Orang yang mengidap gangguan mental juga bisa mendapatkan pertolongan dari kelompok support, dengan anggota-anggota yang saling membantu satu sama lain untuk bisa bersama-sama pulih dari kelainan yang dialami. Grup ini biasanya terdiri dari beberapa anggota yang dipandu tenaga psikiatri yang bersertifikat.
Gallagher juga menekankan pentingnya berdiskusi dengan psikolog atau psikiater saat merasa mengalami gangguan mental. Sehingga, penanganan yang diterima akan lebih tepat dan akurat.
"Satu hal yang selalu aku katakan, jika kamu mulai bertanya 'Apakah aku butuh penanganan kesehatan mental?', segera periksakan diri. Terlepas dari apapun gangguan yang kamu rasakan, jika kamu penasaran, tidak ada salahnya untuk bertanya," pungkasnya.
(Atta Kharisma/vyp)











































