Makan Sapi yang Sudah Dikubur Picu Puluhan Warga Gunungkidul Positif Antraks

Makan Sapi yang Sudah Dikubur Picu Puluhan Warga Gunungkidul Positif Antraks

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Kamis, 06 Jul 2023 11:30 WIB
Jakarta -

Geger puluhan warga di Gunungkidul positif antraks. Warga Gunungkidul yang terpapar antraks dilaporkan menggali lagi hewan ternak yang mati dari kuburnya untuk dikonsumsi dagingnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari, setelah pihaknya melakukan penyelidikan terhadap laporan kematian pada satu warga Pedukuhan Jati, Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, imbas terpapar antraks.

Berdasarkan hasil penyelidikan, terungkap bahwa warga tersebut sebelumnya menyembelih tiga ekor sapi yang mati mendadak pada akhir bulan Mei.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang dikonsumsi masyarakat ada tiga ekor sapi. Ketiganya sudah sakit dan mati," ujarnya kepada wartawan di Kantor Pemkab Gunungkidul, dikutip dari detikJateng, Kamis (6/7/2023)

Wibawanti menyebut warga sempat menggali tempat penguburan satu ekor sapi yang mati mendadak. Warga lalu menyembelih dan mengonsumsi daging tersebut. Sementara dua sapi lainnya belum sempat dikubur, namun tetap dikonsumsi warga.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPKH Gunungkidul Retno Widyastuti menyebut pihaknya tidak menemukan adanya bangkai dari 12 ekor ternak yang terpapar antraks. Kemungkinan ternak-ternak tersebut telah dikonsumsi warga.

"Saya tidak menemukan bangkai, yang saya uji kan ke laboratorium tanah bekas penyembelihan yang terkontaminasi darah ternak. Jadi kemungkinan dagingnya sudah (dimakan). Sekali lagi kami tidak temukan bangkai di sana," beber Retno.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan penambahan kasus warga Gunungkidul yang terpapar antraks. Kini totalnya menjadi 93 kasus positif yang sebelumnya dilaporkan sebanyak 85 kasus. Dari total kasus positif, tiga di antaranya meninggal dunia.

"Meninggal tiga orang di Semanu. Di Karangmojo nggak ada yang meninggal, tapi ada yang dalam pemeriksaannya itu positif antraks di dalam tubuhnya," ujar Kepala Biro Komunikasi Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi saat ditemui detikcom di Senayan, Selasa (4/7).

Mengenal Antraks

Antraks sendiri merupakan penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bakteri ini secara alami berada di tanah dan bisa menginfeksi hewan peliharaan dan liar.

Seseorang bisa terkena apabila mereka bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi produk hewan yang terkontaminasi. Antraks dapat menyebabkan penyakit parah pada manusia dan hewan.

Gejala antraks tergantung pada jenis infeksi dan dapat berlangsung mulai dari satu hari hingga lebih dari dua bulan untuk muncul. Semua jenis antraks berpotensi, jika tidak diobati, menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan penyakit parah bahkan kematian.

Adapun gejalanya juga bermacam-macam. Berikut informasinya.

Gejala antraks kulit dapat meliputi:

  • Lepuh atau benjolan kecil yang mungkin terasa gatal
  • Pembengkakan dapat terjadi di sekitar luka
  • Luka kulit (borok) yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam yang muncul setelah lepuh atau benjolan kecil
  • Paling sering luka berada di wajah, leher, lengan, atau tangan
  • Gejala antraks inhalasi dapat meliputi:
  • Demam dan menggigil
  • Ketidaknyamanan di dada
  • Sesak napas
  • Kebingungan atau pusing
  • Batuk
  • Mual, muntah, atau sakit perut
  • Sakit kepala
  • Berkeringat (sering basah kuyup)
  • Kelelahan ekstrem
  • Pegal-pegal

NEXT: Gejala antraks gastrointestinal dan injeksi

Gejala antraks gastrointestinal dapat meliputi:

  • Demam dan menggigil
  • Pembengkakan leher atau kelenjar leher
  • Sakit tenggorokan
  • Rasa sakit saat menelan
  • Suara serak
  • Mual dan muntah, terutama muntah darah
  • Diare, bisa disertai darah
  • Sakit kepala
  • Flushing (muka merah) dan mata merah
  • Sakit perut
  • Pingsan
  • Pembengkakan perut (lambung)

Gejala antraks injeksi dapat meliputi:

  • Demam dan menggigil
  • Sekelompok lepuh atau benjolan kecil yang mungkin terasa gatal, muncul di tempat obat disuntikkan
  • Sakit kulit tanpa rasa sakit dengan bagian tengah berwarna hitam yang muncul setelah lecet atau benjolan
  • Bengkak di sekitar luka
  • Abses jauh di bawah kulit atau di otot tempat obat disuntikkan
  • Gejala antraks injeksi mirip dengan antraks kulit, tetapi antraks injeksi dapat menyebar ke seluruh tubuh lebih cepat dan lebih sulit dikenali dan diobati daripada antraks kulit.

Halaman 3 dari 2
(suc/kna)

Berita Terkait