Operasi caesar atau sectio caesaria adalah tindakan medis untuk ibu yang akan melahirkan janinnya. Persalinan pada operasi caesar tidak dilakukan melalui jalan lahir (passage) vagina, seperti pada tindakan normal.
Pemilihan operasi caesar dilakukan karena banyak faktor misalnya umur ibu yang terbilang berisiko saat hamil, pengalaman bersalin.
Yuk ketahui lebih lanjut mengenai operasi caesar, proses, efek samping hingga waktu pemulihannya.
Apa itu Operasi Caesar?
Dikutip dari repository Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), operasi caesar adalah tindakan melahirkan bayi melalui pemotongan dinding perut bagian bawah ibu. Bagian ini juga biasa disebut dinding rahim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemotongan dinding rahim bertujuan mengeluarkan badan janin secara utuh dengan bobot lebih dari 500 gram. Jenis operasi caesar dibagi dua berdasarkan indikasinya, yaitu tindakan yang terencana dan tiba-tiba (tanpa rencana).
Operasi Caesar Terencana (Elektif)
Tindakan medis ini bisanya sudah terjadwal dan diperkirakan sebelumnya. Kondisi ibu dan janin biasanya sudah terdeteksi sehingga tidak datang dalam kondisi gawat darurat. Beberapa kondisi kehamilan yang ditangani dengan operasi caesar terencana adalah:
- Posisi bayi yang tidak dekat dengan turunnya kepala saat akan dilahirkan
- Adanya riwayat penyakit infeksi pada ibu, yang dikhawatirkan menular pada janin jika dilakukan persalinan per vagina
- Faktor risiko yang berisiko makin buruk akibat stres dan pekerjaan, misal penyakit jantung
- Kehamilan yang terlalu muda, tua, dekat, dan banyak.
- Riwayat operasi caesar sebelumnya.
Operasi Caesar Tanpa Rencana (Cito)
Tindakan sectio caesaria jenis ini dipilih dalam kondisi darurat dengan mempertimbangkan kondisi ibu dan janin. Beberapa kondisi yang mengharuskan penanganan operasi caesar cito adalah:
- Proses keluarnya bayi yang lambat atau berhenti
- Risiko gawat janin yang ditunjukkan dengan tanda-tanda bahaya, misal detak jantung terlalu cepat atau lambat
- Ada masalah pada tali pusat
- Bayi yang terlalu besar
- Ketuban pecah lebih awal.
Proses Operasi Caesar
Operasi caesar dilakukan dalam beberapa tahap seperti dijelaskan dalam buku Menjalani Kehamilan dan Persalinan yang Sehat karya dr Irfan Rahmatullah SpOG. Berikut penjelasannya
1. Sebelum Operasi
Sebelum dilakukan operasi, tim operator yang terdiri dari dokter kebidanan, dokter anestesi dan perawat akan menjelaskan proses tindakan kepada pasien. Setelah itu, pasien akan dibius melalui tulang belakang dan perut akan dibersihkan dan ditutup dengan kain steril.
2. Saat Operasi
Setelah persiapan selesai, dokter kebidanan akan mulai melakukan pembedahan. Umumnya, irisan dilakukan melintang tepat di atas lipatan peru sepanjang kurang lebih 20 cm.
Setelah rahim terbuka, bayi akan dikeluarkan beserta plasenta yang melekat pada dinding rahim. Kemudian dilakukan pembersihan rahim dari sisa-sisa plasenta dilanjutkan dengan penjahitan.
3. Setelah Operasi
Biasanya operasi akan memakan waktu sekitar 45-60 menit. Setelah operasi selesai, pasien akan dipindahkan dari kamar operasi menuju kamar pemulihan. Kondisi pasien akan terus dimonitor selama beberapa jam setelah operasi. Bila tidak terdapat komplikasi, pasien akan segera dipindahkan ke kamar perawatan.
Efek Samping
Ada berbagai efek samping dari operasi caesar. Mengutip buku 275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan dan Melahirkan oleh Bidan Ewa Molika dan buku @Blog Dokter oleh dr I Made C. Wirawan, berikut di antaranya:
- Infeksi pada luka operasi
- Rawan muncul keloid, terutama perempuan yang memiliki kecenderungan timbul keloid
- Meningkatkan risiko medis pada kehamilan berikutnya
- Risiko terjadi hematoma, pendarahan dalam organ tertentu. Sehingga selaput di samping rahim akan membentuk kantung akibat penggumpalan darah yang terus menerus
- Rawan pembuluh darah cedera saat penguraian pembuluh darah, sehingga darah yang keluar dari persalinan caesar lebih banyak dibandingkan normal
- Bayi yang lahir melalui caesar cenderung membuat nafasnya cepat dan tidak teratur. Hal ini karena bayi tidak mengalami tekanan saat lahir seperti bayi dengan proses lahir normal.
- Penundaan pemberian ASI dan jalinan hubungan emosi ibu-anak karena adanya luka operasi dan pengaruh obat bius. Biasanya bayi yang dikeluarkan setelah operasi ditempatkan di ruang observasi
Bisakah Operasi Caesar Dilakukan atas Permintaan Pasien?
Pada faktanya, kini banyak tindakan operasi caesar yang dilakukan atas permintaan pasien meski tanpa alasan medis. Alasannya misalnya takut dengan persalinan normal hingga mudah menentukan tanggal dan waktu kelahiran.
Umumnya, para dokter beranggapan bahwa sah saja seorang ibu meminta operasi. Asalkan mereka sudah mendapatkan pemahaman tentang keuntungan dan kerugian atas tindakan yang dilakukan.
Pemulihan Operasi Caesar
Setelah 48 jam setelah menjalani operasi caesar, hal yang sering dialami oleh ibu adalah mual, sulit bergerak, gatal dan sedikit perih pada luka operasi. Namun, segala keluhan tersebut akan mereda dalam waktu beberapa hari.
Lalu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk sembuh dari luka operasi caesar?
Menurut modul Postanal Education Package bagi Ibu Pasca Melahirkan Tahap Awal oleh Ns, Made Ririn Sri Wulandari, S. Kep., M. Kep dkk, biasanya, luka operasi caesar memiliki panjang sekitar 10-15 cm. Jika tak ada infeksi, maka luka akan menutup dan pulih dalam jangka waktu kurang lebih 6 minggu.
Nah, untuk menghindari terjadinya luka infeksi pada luka jahitan operasi caesar ibu perli melakukan perawatan. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Membersihkan luka sayatan secara teratur
- Menggunakan pakaian yang longgar
- Jaga luka operasi tetap kering
- Hindari aktivitas fisik yang berat
- Konsumsi obat penghilang rasa sakit dan antibiotik sesuai dengan resep dokter hingga waktu kontrol ke RS/Bidan/Klinik tiba.
Itulah penjelasan mengenai operasi caesar. Semoga informasi ini membantumu.
(elk/row)











































