Paranoid adalah penyakit mental yang ditandai dengan rasa tidak percaya, curiga, hingga berburuk sangka pada orang lain. Gangguan ini berdampak pada hubungan pasien dengan lingkungan sekitar, serta tingkah laku yang eksentrik.
Penderita paranoid dapat dikenali dengan berbagai gejala yang terlihat. Apakah gangguan ini bisa diobati? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Paranoid Adalah
Dikutip dari tulisan berjudul Mengenal Gangguan Kepribadian serta Penanganannya, gangguan paranoid didominasi ketidakpercayaan, was-was, gelisah, serta dengki pada lingkungan sekitar. Tulisan karya Muhammad Ripli tersebut menyatakan, gangguan ini lebih banyak terjadi pada pria dengan barbagai penyebab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tulisan yang terbit di Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan dan Konselin Islam UIN Mataram ini menjelaskan, orang dengan paranoid cenderung mudah marah dan sulit bergaul. Mereka juga bereaksi terhadap rasa frustasi melalui balas dendam dan menganggap orang lain dalah penjahat.
Penjelasan senada dalam tesis berjudul Proses Terbentuknya Gangguan Kepribadian Paranoid dan Pengruhnya Terhadap Dinamika Kehidupan Berkeluarga menyatakan, paranoid baru terlihat di masa awal dewasa. Gangguan ini berdampak pada seluruh fase kehidupan pasien, termasuk jika dia menjadi orang tua.
Tulisan karya Jacinta Fransisca Rini yang terbit di situs Perpustakaan Universitas Indonesia ini menjelaskan, paranoid bisa jadi berkaitan dengan masa lalu pasien misal memiliki orang tua abusif dan kaku. Paranoid kemudian berdampak pada caranya memperlakukan orang lain.
Gejala Paranoid
Gejala-gejala psikologis dari paranoid dapat terlihat oleh orang di sekitarnya. Penderita paranoid sangat membatasi kehidupan sosial mereka. Berikut beberapa tanda-tandanya:
- Tidak mudah percaya orang lain
- Enggan untuk curhat kepada orang lain atau mengungkapkan informasi pribadi mereka. Sebab, penderita paranoid takut informasi tersebut akan digunakan untuk melawan mereka
- Sangat sensitif dan tidak suka menerima kritik
- Meragukan komitmen, kesetiaan atau kepercayaan orang lain. Penderita paranoid meyakini bahwa orang lain akan menipu mereka
- Penuh dengan dendam atas penghinaan dan kebohongan yang pernah dia alami. Kondisi ini membuatnya selalu dalam amarah
- Selalu tidak percaya atas norma-norma, sehingga dia selalu menentang norma-norma yang berlaku
- Penuh dengan kecurigaan yang bersifat argumentatif, keluhan dan sikap bermusuhan
- Rasa curiga yang berulang, tanpa alasan, bahwa pasangan atau kekasihnya tidak setia
- Tidak bisa melihat perannya dalam masalah atau konflik. Penderita paranoid percaya bahwa dia selalu benar
- Umumnya dingin dan menjaga jarak dalam hubungannya dengan orang lain
- Keras kepala
- Selalu menyalahkan orang lain dan punya sifat dendam.
Penyebab Paranoid
Umumnya, paranoid disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor biologis, sosiokultural, dan psikologis. Berikut penjelasannya:
1. Faktor Biologis
Penyebab paranoid yang pertama adalah faktor biologis. Faktor ini berkaitan dengan gangguan genotipe keluarga yang skizofrenia dan gangguan fenotipe.
2. Faktor Sosiokultural
Faktor sosiokultural berkaitan dengan pengalaman-pengalaman traumatik unik, tuna rungu, narapidana, pengungsi, usia lanjut, ajaran keluarga, dan pola asuh yang tidak bisa diterima anak. Selain itu, keluarga yang bersikap waspada berlebihan juga berpengaruh.
3. Faktor Psikologis
Selanjutnya adalah faktor psikologis. Faktor ini berkaitan dengan adanya asumsi-asumsi atau pikiran yang keliru mengenai orang lain. Baginya orang lain dianggap dengki, pendusta hingga mengancam.
Cara Mengobati Paranoid
Umumnya, penderita paranoid jarang mencari pengobatan untuk dirinya sendiri. Anggota keluarga atau temanlah yang biasanya membantu mereka. Mengutip WebMd, cara mengobati paranoid yaitu dengan:
1. Psikoterapi
Psikoterapi atau konseling merupakan pengobatan yang bisa dipilih untuk penderita paranoid. Perawaan ini aka berfokus pada peningkatan interaksi sosial, komunikasi dan juga harga diri.
Kepercayaan menjadi faktor yang penting dari psikoterapi. Pengobatan ini pun menjadi tantangan, sebab penderita paranoid memiliki ketidakpercayaan kepada orang lain
2. Obat-obatan
Konsumsi obat-obatan bukanlah fokus utama dalam pengobatan paranoid. Namun, obat-obatan seperti antidepresan atau antipsikotik bisa diresepkan jika gejala yang dirasakan begitu ekstrem.
Itulah penjelasan mengenai paranoid mulai dari pengertian, gejala, penyebab dan cara mengobatinya. Semoga informasi ini membantumu.
(elk/row)











































