Warning WHO! Echovirus-11 Serang Puluhan Bayi di Eropa hingga Picu Gagal Organ

Warning WHO! Echovirus-11 Serang Puluhan Bayi di Eropa hingga Picu Gagal Organ

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 10 Jul 2023 19:21 WIB
Warning WHO! Echovirus-11 Serang Puluhan Bayi di Eropa hingga Picu Gagal Organ
Ilustrasi bayi meninggal. (Foto: iStock)
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan infeksi echovirus-11 tengah melanda Eropa. Imbas penyebaran virus melalui kontak dengan kotoran, bayi baru lahir bisa tertular echovirus-11 selama persalinan.

Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat memicu infeksi berbahaya, khususnya pada mereka dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau kurang berkembang.

Ada puluhan bayi yang tertular menurut catatan pada 26 Juni 2023.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sederet negara yang mencatat kasus di antaranya Kroasia, Italia, Spanyol, Swedia, dan Inggris Raya, serta Irlandia. Wabah echovirus-11 ini terjadi pada bayi baru lahir, disebut pada populasi umum risiko penularannya lebih rendah.

"Fasilitas kesehatan yang merawat bayi baru lahir harus membiasakan diri dengan tanda dan gejala echovirus dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi infeksi dan wabah terkait perawatan kesehatan," pesan WHO, dikutip Senin (10/7/2023).

ADVERTISEMENT

Berikut laporan awal mula merebak kasus echovirus-11:

Pada 5 Mei 2023, Prancis melaporkan peningkatan kasus sepsis neonatal parah yang terkait dengan Enterovirus (Echovirus-11 (E-11). Sebanyak sembilan kasus sepsis neonatal dengan gangguan hati dan kegagalan multi organ dilaporkan, tujuh di antaranya meninggal dunia. Kematian dilaporkan antara Juli 2022 dan April 2023 dari empat rumah sakit di tiga wilayah Prancis.

Pada 26 Juni 2023, Kroasia melaporkan satu kasus infeksi E-11 yang dikonfirmasi dari sekelompok penyakit enterovirus pada neonatus yang terdeteksi Juni 2023, menyusul Italia yang mencatat tujuh kasus infeksi E-11 antara April dan Juni 2023.

Spanyol belakangan ikut melaporkan dua kasus infeksi E-11 pada 2023, sementara Swedia memiliki lima kasus E-11 dengan empat di antaranya mengalami meningoensefalitis antara tahun 2022 dan 15 Juni 2023. Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara (UK ) melaporkan dua kasus pada Maret 2023.

NEXT: Warning WHO

Infeksi echovirus-11 bukanlah kasus baru. Meski begitu, infeksi ini kerap memicu kondisi fatal.

Beberapa bayi mungkin mengalami demam dan apnea yang memburuk menjadi gagal ginjal.
"Staf layanan kesehatan yang bekerja dengan sampel yang dicurigai mengandung enterovirus non-polio harus dilatih dengan baik untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengangkut berbagai sampel," beber WHO.

"Tidak ada terapi antivirus khusus untuk infeksi echovirus yang tersedia, dan pengobatan berfokus pada pencegahan komplikasi. Fasilitas kesehatan yang merawat populasi kebidanan dan neonatus harus membiasakan diri dengan tanda dan gejala infeksi echovirus dan menjaga kewaspadaan terhadap potensi kasus infeksi terkait layanan kesehatan dan wabah di unit rumah sakit yang menyediakan perawatan neonatal," sebutnya.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video Data WHO: Sepertiga Perempuan di Dunia Alami Kekerasan Fisik dan Seksual"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/vyp)

Berita Terkait