Geger Pria Tewas Usai Suntik Pembesar Mr P, Diduga Dimasukkan Minyak Silikon

Geger Pria Tewas Usai Suntik Pembesar Mr P, Diduga Dimasukkan Minyak Silikon

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 11 Jul 2023 08:01 WIB
Geger Pria Tewas Usai Suntik Pembesar Mr P, Diduga Dimasukkan Minyak Silikon
Ilustrasi pria tewas gegara pembesar penis (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Seorang pria Jerman telah meninggal setelah pembesaran penis yang gagal. Menurut laporan, pria tersebut disuntikkan minyak silikon ke alat kelaminnya oleh seorang pekerja katering yang menyamar sebagai petugas medis.

Pria tanpa disebutkan identitasnya itu meninggal imbas sepsis tujuh bulan kemudian, setelah terkena serangkaian komplikasi kesehatan.

Adapun pria yang diduga telah melakukan prosedur tersebut bernama Torben K. Ia diyakini tak memiliki kualifikasi medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia mengiklankan pekerjaannya melalui iklan online," demikian klaimnya, dikutip dari Daily Mail.

Jaksa mengklaim bahwa korban menerima suntikan ke penis dan skrotumnya di apartemen Torben K, di kota Solingen pada tahun 2019. Korban dilaporkan mulai mengalami masalah pernapasan tak lama setelah pulang dari prosedur ke kampung halamannya Hesse, sebuah wilayah di Jerman tengah.

ADVERTISEMENT

Menurut media lokal, dia mencari bantuan dari Rumah Sakit Universitas Giessen dan kemudian menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menjalani perawatan intensif. Jaksa mengklaim suntikan tersebut menyebabkan korban mengalami sepsis, reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh akibat infeksi.

"Sayangnya, minyak silikon berakhir di aliran darah orang tersebut," ucap Jaksa Penuntut Tinggi Wolf-Tilman Baumert.

Hal ini menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah, dan berakhir kematian.

"Fakta bahwa pria itu meminta perawatan tidak relevan dari sudut pandang kami. Terdakwa bertindak dengan cara yang sangat tidak bermoral," imbuh lagi.

Persidangan saat ini sedang berlangsung dengan putusan diharapkan akhir bulan ini.

Suntikan silikon cair untuk pembesaran alat kelamin sebenarnya telah digunakan selama bertahun-tahun, meskipun ada risikonya. Prosedur ini bekerja dengan memprovokasi sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi terhadap zat asing dengan membentuk massa tebal yang disebut granuloma.

Secara teori, ini meningkatkan ukuran dan ketebalan jaringan yang disuntikkan, membuat alat kelamin pria lebih besar yang mereka inginkan. Namun, prosedur kosmetik ini dilarang di Inggris karena risikonya yang serius.

Salah satu risiko utama adalah kondisi yang disebut silikonoma, reaksi inflamasi yang parah terhadap silikon terjadi di jaringan setelah injeksi, yang kemudian perlu diangkat.

Pembedahan untuk mengeluarkan silikon biasanya merupakan satu-satunya solusi tetapi kerusakan seringkali bisa permanen.

Pria Jerman yang tidak disebutkan namanya itu hanyalah satu dari lusinan orang yang cacat dalam mengejar penis yang lebih besar atau lebih estetis.




(suc/suc)

Berita Terkait