Menolak Tua, Miliader AS Suntik Plasma Darah Milik Putranya demi Awet Muda

Menolak Tua, Miliader AS Suntik Plasma Darah Milik Putranya demi Awet Muda

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 12 Jul 2023 11:32 WIB
Menolak Tua, Miliader AS Suntik Plasma Darah Milik Putranya demi Awet Muda
Bryan Johnson. (Foto: Instagram/@bryanjohnson_)
Jakarta -

Miliarder di Amerika Serikat berusia 45 tahun, Bryan Johnson, mengungkap progres dari prosedur suntik plasma darah dari putranya yang berusia 18 tahun. Prosedur itu ditujukan untuk mencegah penuaan dan penurunan otak akibat usia.

Namun, Johnson mengungkapkan 'tidak ada manfaat' dari prosedur tersebut setelah memeriksa berbagai biomarker dari cairannya. Hal itu diungkapkan melalui cuitan di akun Twitter miliknya.

"Pertukaran plasma muda mungkin bermanfaat untuk populasi yang secara biologis lebih tua atau kondisi tertentu," bunyi tweet Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi itu tidak berlaku dalam kasus saya. Itu seperti menumpuk manfaat di atas intervensi saya yang ada. Meski begitu, metode alternatif pertukaran plasma atau fraksi plasma muda menjanjikan," lanjutnya yang dikutip dari laman Fortune, Selasa (11/7/2023).

Dalam prosedur ini, satu liter darah dari donor yang lebih muda diambil. Kemudian, diekstraksi menjadi sel darah, sel darah putih, trombosit, dan plasma.

ADVERTISEMENT

Plasma yang dikonversi, kemudian disuntikkan ke penerima dengan tujuan regenerasi bagian tubuh sebagai anti-penuaan. Johnson dan putranya sama-sama memberikan darah mereka.

Johnson menyuntikkan plasma putranya ke pembuluh darahnya, untuk percobaan trifecta antargenerasi. Setelah mengungkap hasilnya sejauh ini, Johnson mengumumkan di Twitter bahwa terapi itu telah dihentikan.

"Hasilnya masih tertunda," tulisnya dalam tweet.

Sejak Bloomberg memprofilkannya pada bulan Januari, Johnson dikenal dengan kemewahan dan disiplinnya dengan menghabiskan jutaan dolar untuk perawatan anti-penuaan. Secara terbuka, ia mendokumentasikan rezim anti-penuaannya dengan nama 'Project Blueprint'.

Projek tersebut terdiri dari diet ketat, olahraga, rutinitas tidur, dan tes organ dan darah yang konsisten untuk menentukan apakah dia menjadi lebih muda secara biologis. Transfusi plasma hanyalah salah satu dari banyak prosedur yang dia jalani atas nama umur panjang, meski dianggap kontroversial.

NEXT: Kontroversi Transfer Plasma Darah dari yang Lebih Muda

Kontroversi Transfer Plasma Darah dari Orang yang Lebih Muda

Ambrosia, sebuah start-up di California, menjual transfusi plasma muda seharga $8.000 per liter mulai tahun 2017. Namun, pada 2019 ditutup saat Federal Food and Drug Administration (FDA) memperingatkan terhadap jenis transfer plasma ini.

"Tidak ada manfaat klinis yang terbukti dari infus plasma dari donor muda untuk menyembuhkan, mengurangi, mengobati, atau mencegah kondisi ini, dan ada risiko yang terkait dengan penggunaan produk plasma apa pun," bunyi pernyataan FDA tahun 2019, merujuk pada usia- penyakit terkait seperti penyakit jantung dan Alzheimer.

"Perawatan menggunakan plasma dari donor muda belum melalui pengujian ketat yang biasanya diminta FDA untuk memastikan manfaat terapeutik suatu produk dan untuk memastikan keamanannya. Akibatnya, penggunaan produk ini yang dilaporkan tidak boleh dianggap aman atau efektif," lanjutnya.

Transfer plasma sudah digunakan untuk mengatasi infeksi parah, luka bakar, dan kelainan darah. Tetapi, belum ada bukti yang menyimpulkan bahwa prosedur itu bisa digunakan untuk anti-penuaan. Hal itu selaras dengan yang diungkapkan ahli biokimia di City of Hope National Medical Center di Los Angeles, Charles Brenner.

"Kami belum cukup belajar untuk menyarankan ini adalah pengobatan manusia yang layak untuk apa pun," kata Charles Brenner.

"Bagi saya, itu menjijikkan, bebas bukti, dan relatif berbahaya," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Berita Terkait