Wanita asal Kalimantan Timur mendadak menjadi buah bibir warga net dalam beberapa hari terakhir. Dia menjadi viral setelah membagikan cerita tentang wajahnya yang 'gosong' usai menggunakan krim pemutih bermerkuri.
Wanita bernama Tya itu mengungkapkan pada awalnya, krim pemutih 'abal-abal' itu memang sempat membuat wajahnya tampak semakin putih. Namun satu tahun selang pemakaian, di wajahnya mulai bermunculan flek hitam.
"Asal pakai, ya waktu itu mukanya memang putih. Tapi di tahun kedua sudah mulai keluar flek hitam," jelasnya kepada detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu membuat Tya akhirnya berhenti menggunakan krim pemutih tersebut. Tapi tak lama, flek hitam di wajahnya mulai melebar hingga membuat wajahnya tampak seperti 'gosong'.
"Sampai muncul hitamnya itu sekitar satu tahun setelah mulai perlahan berhenti," tuturnya.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, Tya akhirnya mengetahui kalau kondisinya ini memang disebabkan oleh krim pemutih bermerkuri yang dia gunakan. Kini, wanita berusia 30 tahun itu menjalani perawatan dengan menggunakan obat yang diresepkan dokter.
"Sekarang pakai obat dari dalam yang diresepkan dokter sama serangkaian produk dokter juga," ucapnya.
Kulit Menghitam gegara Okronosis
Kondisi yang dialami Tya mendapat sorotan dokter spesialis kulit dari DNI Skin Centre, dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, SubspOBK, FINSDV, FAADV. Dia menjelaskan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan kondisi kulit menghitam.
"Kalau warna kulit kehitaman seperti itu, bahkan dia cenderung kebiruan, kemungkinan pertama okronosis. Kemudian yang kedua itu juga bisa istilahnya post inflamasi," ungkapnya saat dihubungi detikcom, ditulis Rabu (19/7).
"Post inflammatory hyperpigmentation artinya kehitaman setelah peradangan itu sering terjadi kalau orang yang terjadi iritasi karena penggunaan krim-krim yang digunakan menimbulkan iritasi kena matahari pas penyembuhannya, bisa gelap gosong seperti itu," sambungnya. Sembari ia menambahkan, kemungkinan ketiga yakni melasma atau flek hitam di wajah.
dr Darma juga menyoroti pemakaian krim bermerkuri untuk memutihkan kulit. Menurutnya, merkuri bukanlah obat yang dapat digunakan untuk memutihkan.
"Dia memang bukan obat untuk memutihkan, tidak ada dokter atau siapapun yang menggunakan itu kecuali penyalahgunaan," jelasnya.
"Merkuri itu logam berat yang berbahaya untuk ke tubuh kita. Dia punya efek menghambat tirosinase yang membuat kulit menjadi gelap, sehingga kulit jadi putih. Itu cara kerja merkuri yang bisa membuat orang kulitnya putih sehingga senang memakainya," sambungnya.
NEXT: Kemungkinan untuk sembuh
dr Darma menjelaskan kasus yang dialami Tya tergolong sangat unik. Terkait potensi pemulihan, dia mengatakan semua bergantung kepada diagnosa.
"Pertama kembali ke diagnosa, kalau okronosis murni, itu susah sekali. Jadi belum ada cara yang benar-benar bisa sampai normal kembali. Palingan mencegah biar nggak tambah buruk atau penggunaan sunscreen dan mengurangi pigmen-pigmen yang ada, tapi kalau sampai normal banget agak susah," terangnya pada detikcom, Sabtu (16/7/2023).
"Kalau dia melasma atau post inflammatory, itu masih ada harapan. Tapi butuh telaten, harus berulang-ulang, itu bisa mulai dari pencegahan dengan pakai sunscreen dan lain-lain, kemudian jangan menggunakan obat sembarangan jadi perlu konsultasi banget dengan dokter. Diberikan obat a, responnya seperti apa itu perlu dilaporkan ke dokter," pungkasnya.











































