Presenter Zeda Salim yang sudah lama tak terlihat sosoknya di media mendadak membagikan kabar kurang mengenakkan. Ia mengaku menjadi korban KDRT suami hingga saat ini mengalami dampak psikis.
"Karena kekerasan psikis itu panjang, tidak hanya dalam hitungan hari. Bisa berpuluh-puluh tahun trauma itu terus membayangi," ucap Zeda Salim dikutip dari detikHot, Senin (24//2023).
Zeda mengatakan bahwa ia sudah melaporkan tindak KDRT yang dilakukan oleh suaminya. Tidak hanya itu saja, kondisinya saat ini juga tengah dipantau oleh psikolog dan psikiater.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya dengan apa yang saya alami sebagai seorang istri adanya tindakan secara psikis, sampai saya melapor ke Komnas Perlindungan Perempuan. Saya tidak bermaksud membuka masalah rumah tangga, saya sampai sekarang masih dalam pantauan psikolog dan psikiater," pungkasnya.
Terlepas dari kejadian yang dialami oleh Zeda, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi mengatakan bahwa aksi kekerasan dalam rumah tangga dapat memberikan dampak besar pada korban. Menurutnya kejadian tersebut dapat menimbulkan rasa sedih berkepanjangan hingga rasa tidak percaya akan adanya hubungan yang sehat.
Sari juga membeberkan apa ciri atau tanda pasangan yang memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan. Menurutnya, seseorang yang cenderung melakukan kekerasan memiliki tanda emosi yang meledak-ledak.
"Biasanya pasangan yang punya kecenderungan KDRT itu memiliki tanda selain emosinya yang meledak-ledak, kadang dilakukan tidak hanya di rumah, melainkan juga di luar, dan orang lain," ucap Sari pada detikcom, Senin (24/7/2023).
"Tendensi gampang marah, gampang emosi, gampang tersulut di saat ada perbedaan pendapat. Nada meninggi ya bisa menjadi salah satu awal mula terjadinya kekerasan," sambungnya.
Lebih lanjut, Sari menambahkan bahwa orang yang tidak memiliki kecenderungan meledak-ledak bisa saja tetap melakukan KDRT. Yang terpenting menurutnya adalah melihat bagaimana pasangan ketika dihadapkan pada sebuah masalah.
"Jadi sebenarnya ciri-ciri atau tanda itu mayoritas juga terlihat dari bagaimana dia mengelola emosinya di saat ada konflik. Tapi ada juga beberapa yang diam-diam tidak membentak tapi tiba-tiba melakukan suatu tindakan," katanya.
"Jadi terlihat dari bagaimana dia bisa menyelesaikan konflik juga di luar bersama orang-orang," pungkasnya.
(avk/naf)











































