Kantong empedu merupakan organ kecil yang ada di perut kanan atas, tepat di bawah hati. Biasanya, masalah pada kantong empedu terjadi saat ada sesuatu yang menghalangi salurannya, seperti batu empedu.
Batu empedu merupakan endapan cairan yang terbuat dari zat padat di empedu, seperti kolesterol. Apa saja gejala batu empedu?
Gejala Batu Empedu
Orang yang mengalami batu empedu bisa merasakan gejala atau tidak. Mengutip Mayo Clinic, Healthline, NHS dan Penn Medicine, berikut beberapa gejala yang mungkin terjadi:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Nyeri yang tiba-tiba meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut
- Nyeri yang tiba-tiba meningkat dengan cepat di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada
- Nyeri punggung di antara tulang belikat
- Nyeri di bahu kanan
- Mual atau muntah
- Demam
- Menguningnya kulit dan bagian putih mata
- Detak jantung yang cepat
- Gatal
- Diare
- Menggigil
- Hilangnya nafsu makan
- Kebingungan
- Tinja berwarna seperti tanah liat
Rasa nyeri atau sakit yang dirasakan konstan dan tidak berkurang walaupun sudah buang angin atau buang air besar. Nyeri bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Penyebab Batu Empedu
Penyebab dari batu empedu diperkirakan karena ketidakseimbangan kimia empedu di dalam kantong empedu. Para peneliti masih belum menemukan apa yang menyebabkan ketidakseimbangan tersebut. Namun, beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
1. Kelebihan Kolesterol
Menurut Mayo Clinic, bisa dikatakan bahwa kelebihan kolesterol dalam darah merupakan penyebab utama batu empedu. Beberapa alasan dari kelebihan kolesterol adalah obesitas dan diabetes.
2. Terlalu banyak Bilirubin dalam Empedu
Bilirubin adalah bahan kimia yang diproduksi selama pemecahan normal sel darah merah. Setelah dibuat, bilirubin melewati hati dan akhirnya dikeluarkan dari tubuh.
Kondisi seperti kerusakan hati dan kelainan darah tertentu membuat hati memproduksi lebih banyak bilirubin dari yang seharusnya. Batu empedu terbentuk saat kantong empedu tidak dapat memecah kelebihan bilirubin.
3. Kantong Empedu Penuh
Mengutip Healthline, kantong empedu harus bisa mengosongkan empedu agar berfungsi dengan baik. Jika gagal mengosongkan isi empedu, empedu akan menjadi terlalu pekat. Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya batu.
Cara Mengobati Batu Empedu
Apakah batu empedu bisa sembuh dengan sendirinya? Menurut Cleveland Clinic, kebanyakan orang yang mengalami batu empedu tidak membutuhkan pengobatan. Seseorang bisa mengeluarkan batu empedu tanpa menyadarinya.
Akan tetapi, jika batu empedu menyebabkan rasa sakit dan menyebabkan masalah, maka beberapa tindakan bisa dilakukan. Berikut di antaranya:
1. Operasi
Tak ada cara untuk mencapai batu empedu di dalam kantong empedu, jadi yang dilakukan adalah operasi kolesistektomi. Kolesistektomi adalah pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat kantong empedu seluruhnya.
Ini merupakan operasi kecil dan orang bisa hidup tanpa kantung empedu. Namun, setelah operasi mungkin pasien akan mengalami tinja yang encer atau berair. Tak adanya kantung empedu membuat pengalihan empedu dari hati ke usus kecil.
2. Perawatan Non Operasi
Jika operasi tidak dilakukan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya. Namun, batu empedu mungkin bisa muncul kembali. Berikut beberapa pilihannya:
Terapi Disolusi Oral
Terapi ini biasanya meliputi penggunaan obat ursodiol dan chenodiol untuk memecah batu empedu. Obat-obatan ini mengandung asam empedu yang bekerja untuk memecah batu. Perawatannya bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Shock Wave Lithotripsy
Lithotripter adalah mesin yang menghasilkan gelombang kejut. Gelombang ini bisa memecah batu empedu menjadi potongan-potongan kecil
Drainase Perkutan Kandung Empedu
Tindakan ini menempatkan jarum steril ke dalam kantong empedu untuk menyedot empedu. Prosedur ini biasanya menjadi pilihan untuk orang yang tidak cocok dengan prosedur lainnya.
Itulah informasi mengenai gejala batu empedu, penyebab dan cara mengatasinya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu.
(elk/row)











































