Heboh Sindikat Jual Organ, Dokter Ungkap Donor Ginjal Tak Semudah yang Dibayangkan

Heboh Sindikat Jual Organ, Dokter Ungkap Donor Ginjal Tak Semudah yang Dibayangkan

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 26 Jul 2023 12:03 WIB
Heboh Sindikat Jual Organ, Dokter Ungkap Donor Ginjal Tak Semudah yang Dibayangkan
Ilustrasi ginjal (Foto: Getty Images/iStockphoto/Marcela Ruth Romero)
Jakarta -

Baru-baru ini heboh sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) jual ginjal Bekasi ke Kamboja. Menurut laporan, sudah ada 122 warga negara Indonesia (WNI) yang sudah melakukan transplantasi ginjal di Rumah Sakit Preah Ket Mealea.

Sebanyak 12 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mirisnya, mayoritas tersangka adalah mantan donor. Sementara para korban datang dari berbagai kalangan profesi yang mengaku tergiur menjual ginjalnya lantaran himpitan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

Jual beli organ termasuk ilegal di banyak negara, termasuk Indonesia. Selain terkait dengan etik, ada hal yang berkaitan dengan keselamatan pasien saat melakukan jual-beli organ.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Perhimpunan Transplantasi Indonesia dr Maruhum Bonar Hasiholan Marbun, SpPD, KGH, mengungkapkan donor ginjal bukanlah prosedur yang mudah. Menurutnya, banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh donor maupun orang yang mendonorkan agar bisa dilakukan secara legal dan sesuai ketentuan medis.

Sebab jika donor tersebut dilakukan secara ilegal tanpa ketentuan medis, dr Bonar menyebut sangat berbahaya lantaran banyak risiko yang bisa dialami oleh donor maupun yang menerima.

ADVERTISEMENT

"Kalau kita tidak melakukan persiapan yang cukup baik pasti akan banyak risikonya. Yang kita lakukan cukup baik saja pasti ada risiko, apalagi kalau tidak kita lakukan dengan persiapan yang cukup optimal pasti akan hasilnya tidak baik. Jadi tetap saja anjurannya persiapan, persiapan itu kan pengalaman kami di sini kan satu sampai dua bulan," ucapnya dalam media briefing, Rabu (26/7/2023).

"Nggak bisa pasien tiba-tiba datang ke tempat kita langsung transplan, itu nggak bisa. Karena persiapannya ada dua fase," imbuhnya lagi.

Syarat Transplantasi atau Donor Ginjal

dr Bonar menyebut persiapan transplantasi ginjal terbagi menjadi dua fase. Pertama, orang yang mendonorkan perlu melewati wawancara dari tim advokasi. Tim tersebut akan menilai dari sisi sosial, ekonomi, agama, relasi dengan keluarga orang yang mendonorkan.

"Setelah itu baru masuk ke dalam tim medis. Tim medis itu kita lakukan dengan pemeriksaan sesuai kondisi pasien secara fisik." sambungnya lagi.

Adapun pemeriksaan fisik yang diperlukan, seperti pemeriksaan atau tes darah, pemeriksaan rontgen, CT Scan atau MRI, hingga pemeriksa psikologi untuk memastikan kesiapan fisik dan mental pasien.

Apabila ada tujuan atau motivasinya untuk mendapatkan uang, dokter memastikan calon pendonor tidak akan lolos.

"Jadi kalau kita lihat, skrining itu banyak ya tidak sesederhana operasi biasa, mulai kecocokan darah sampai fungsi organ terkait," kata dr Bonar.




(suc/kna)

Berita Terkait