Belakangan istilah pregnancy nose ramai dibicarakan di media sosial. Tidak sedikit ibu hamil yang menceritakan pengalamannya saat mengalami pregnancy nose di TikTok.
Kondisi tersebut juga dialami ibu muda asal Sumatera Utara, Christika. Ia bercerita hidungnya mendadak ikut 'hamil' saat usia kandungannya memasuki trimester ketiga.
"Jadi pada dasarnya hidungku memang sudah besar, tetapi semasa kehamilan 9 bulan besarnya semakin-makin, dan nggak santai, hampir semuka isinya hidung semua," kata dia saat dikonfirmasi detikcom Selasa (25/7/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pregnancy nose kerap bikin bumil merasa insecure. Para ibu hamil dengan pregnancy nose akan merasakan hidungnya membesar yang mengubah wajah mereka.
Dikutip dari laman Parent, ahli neonatologi, konsultan laktasi dan spesialis anak Jessica Madden, MD, IBCLC mengatakan pregnancy nose merupakan perubahan yang terjadi pada hidung selama kehamilan. Tapi, kondisi ini bukan kondisi medis yang harus dikhawatirkan.
Perubahan hidung ini disebabkan oleh peningkatan volume darah sirkulasi orang yang dipicu oleh hormon selama kehamilan.
"Meskipun sebagian besar peningkatan volume darah dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan janin dan rahim, semua bagian tubuh pada akhirnya menerima peningkatan aliran darah selama kehamilan," kata Madden.
Next: Kapan Bisa Jadi Berbahaya?
Meskipun hidung yang membesar selama kehamilan seringkali tidak berbahaya, terkadang hal itu dapat mengindikasikan kondisi yang serius.
"Preeklampsia, kondisi kehamilan yang menyebabkan edema (pembengkakan) juga dapat menyebabkan beberapa hidung tampak lebih besar," kata Dr. Madden.
Preeklamsia, yang biasanya terjadi setelah 20 minggu, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, sakit kepala, masalah penglihatan, dan pembengkakan di tangan dan wajah. Kondisi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat lahir rendah pada bayi. Preeklampsia berat juga dapat menyebabkan kejang dan menyebabkan stroke.











































