.webp)
Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyoroti viral video minyak telon soal masturbasi menggunakan benda tak biasa. Menurutnya, banyak masyarakat yang terbiasa memilih benda lain sebagai pengganti sex toy dengan alasan harga lebih ekonomis.
Namun, penting diingat, bukan berarti hal tersebut bebas dari segala risiko. "Jika tidak bersih dan ujungnya tajam tentu berbahaya, ada infeksi dan luka," beber dr Boyke saat dihubungi detikcom baru-baru ini.
dr Boyke mengakui banyak kasus semacam itu termasuk misalnya kebiasaan memakai timun untuk sex toy, juga ujung botol yang dipakai lantaran mirip dengan penis. Imbasnya, akibat tidak hygiene, area kewanitaan bermasalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sex toy kan menurut mereka sulit dicari dan mahal, jadi cari yang mirip," katanya.
Video viral seorang perempuan dinarasikan berusia remaja disorot lantaran dirinya memakai botol minyak telon untuk masturbasi. Bukan hanya benda yang berisiko, minyaknya sendiri pun berbahaya jika ternyata mengenai area genital.
Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus Wakil Ketua Bidang Media Sosial dan Edukasi Masyarakat PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr dr Dhelya Widasmara SpKK (K) FINSDV, FAADV, penggunaan minyak telon hanya disarankan pada usia tertentu.
"Pada anak-anak itu minyak telon disarankan hanya digunakan kalau misalnya dia masuk angin," ucapnya dalam media briefing, Jumat (28/7/2023)
"Zaman dulu kan anak lahir kan mandi minyak telon itu tidak seperti itu karena merah semua kulitnya. Selain menjadi panas, bisa terjadi luka bakar jika kalau misalnya sensitif. Dia kan menimbulkan sensasi hangat itu minyak telon. Jadi jangan ya, karena nanti bisa luka kulitnya nantinya. Apalagi di area genital mukosanya sangat halus, dan lembut, jadi dia gampang luka," pungkasnya.
(naf/up)
