Steve Bergman asal Inggris didiagnosis kanker tenggorokan stadium 4 pasca tertular human papillomavirus (HPV) setelah berhubungan seks oral. Kondisinya saat ini sudah jauh lebih baik, dirinya bahkan rutin berkampanye meningkatkan kesadaran penularan HPV di sisa masa pengobatannya.
Apa yang menjadi pelajaran baginya saat ini adalah berhenti melakukan hubungan seks berisiko. Pasalnya, riset menunjukkan mereka yang memiliki lebih dari satu pasangan dengan kegiatan seks berisiko termasuk seks oral, mempunyai kemungkinan lebih besar terkena kanker.
Ini sejalan dengan riset John Hopkins yang mengidentifikasi seseorang dengan enam atau lebih pasangan, rutin melakukan kegiatan seks oral dalam hidupnya, 8,5 kali lebih berisiko mengalami kanker tenggorokan daripada mereka yang tidak melakukan seks oral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya telah belajar, saya tidak pernah terlalu bebas saat ini," sebut Bergman, dikutip Sabtu (29/7/2023).
Terlepas dari beberapa hal negatif, dia mengatakan hubungan antara seks oral dan diagnosisnya tidak pernah menjadi sumber rasa malu baginya.
Bergman menjalani dua kali kemoterapi dan satu kali radioterapi, dirinya dinyatakan bebas kanker tahun lalu 2021.
Saat ini sepenuhnya pulih dari efek kanker, bahkan setelahnya ia mendirikan badan amal Yayasan Kanker Tenggorokan yang berbasis di Inggris, menjadi duta besar dengan harapan melihat kanker HPV diberantas.
NEXT: Awal Mula Gejala
Sebelum diagnosis kankernya muncul pada Mei 2015, Bergman mengeluhkan pilek yang tidak kunjung sembuh, ditambah dengan rasa sakit di sisi lehernya.
"Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh merupakan gejala kanker tenggorokan," menurut American Cancer Society.
Dia dikirim ke spesialis yang meletakkan kamera di tenggorokannya dan menemukan kanker di amandelnya.
"Saya benar-benar merasa mati rasa," katanya.
Simak Video "Video: Ketua YKPI soal Banyak Pasien Kanker Pilih Pengobatan Alternatif"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)











































